tvOnenews.com - Kesuksesan Timnas Indonesia di segala kelompok usia memang sangat membanggakan.
Bahkan kini Indonesia masuk dalam jajaran tim terbaik di Asia.
Hal ini tentu tak bisa terlepas dari program naturalisasi pemain Eropa yang dilakukan PSSI dan Shin Tae-yong.
Sejauh ini, Timnas Indonesia telah meraih sejumlah prestasi membanggakan. Salah satunya tentu saja lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tak hanya Timnas senior, Timnas kelompok usia seperti U-17 dan U-20 juga sukses besar.
Lantas Timnas Indonesia pun diberitakan di mana-mana, tak terkecuali dengan negara tetangga kita Malaysia.
saya berharap satu masa nanti bola sepak Malaysia kembali berada di landasan yang tepat," kata Dato Wira Kamarul Ariffin dikutip dari kanal YouTube WK TV.
Pandit sepak bola Malaysia itu menyoroti perkembangan Timnas Indonesia yang saat ini sudah menjadi salah satu dari 18 tim terbaik di Asia.
"Indonesia tu dah berada di kelompok 18 terbaik Asia," seru Dato Wira.
Ia juga kembali menyoroto Timnas Indonesia yang bisa berkembang pesat seperti sekarang ini.
Bukan Hanya karena permainan tim, sosok senior sepak bola Malaysia itu juga secara khusus mengaku kagum dengan Ketum PSSI Erick Thohir.
Menurutnya Erick Thohir dan PSSI selalu berusaha dengan maksimal untuk kepentingan Timnas Indonesia.
Selain itu, pemilihan pemain naturalisasi yang dilakukan Shin Tae-yong dan PSSI juga mendapat pujian positif.
"Macam saya tengok Indonesia, itu passion, dia orang memang all out dan presiden dia Erick Thohir sangat-sangat cool. Tapi dia orang punya pemilihan player pun dahsyat juga," katanya.
"Pendekatan Erick Thohir untuk mewarganegarakan seorang seorang player tu saya sangat-sangat kagum," imbuhnya.
Dato Wira Kamarul Ariffin juga menjelaskan perbedaan program naturalisasi yang dilakukan antara Indonesia dengan Malaysia.
Menurutnya, yang membedakan naturalisasi Indonesia dengan Malaysia adalah pemain yang dinaturalisasi skuad Garuda memang memiliki darah keturunan Indonesia.
Ia bahkan menyebut pemain diaspora Timnas Indonesia bukanlah pemain naturalisasi melainkan sebagai heritage atau warisan.
"Sebab heritage yang diambil oleh Indonesia berbeda dengan naturalisasi yang diambil oleh Malaysia. Melalui satu sudut saja, selepas 5 tahun bermain di Liga Malaysia sudah (selesai), sedangkan Indonesia scouting dia lebih kepada heritage. Itu Indonesia bukan naturalisasi, contohnya beberapa yang ada sekarang tu bukan naturalisasi bukan daripada Liga, jadi dia Heritage," jelas Dato Wira.
Hal lain yang membuat sesepuh Sepak bola Malaysia itu iru dengan Timnas Indonesia adalah ketulusan para pemainnya.
Menurutnya para pemain keturunan Indonesia memiliki ketulusan dan jiwa nasionalisme yang tinggi.
Sebagai contoh ia menyinggung soal para pemain Timnas Indonesia yang menyanyikan lagu "Tanah Air" selepas pertandingan.
Para pemain keturunan terlihat sangat tulus saat menyanyikan lagu tersebut. Ia juga menyoroti sikap mereka yang rela tak meninggalkan lapangan setelah pertandingan untuk bisa bernyanyi bersama dengan para penggemar.
"Penyokong (pemain) Indonesia ni nyanyi lagu Tanah Airku ni tak keluar stadium selepas pertandingan," ujarnya. (tsy)
Load more