Jakarta, tvOnenews.com - Bagus Kahfi pernah diharapkan menjadi sosok striker yang diandalkan Timnas Indonesia setelah penampilan gemilangnya di level junior.
Namun, cedera parah yang membekapnya pada 2020 lalu membuat karier Bagus Kahfi terus redup hingga kesulitan kembali ke Timnas Indonesia.
Awal nama Bagus Kahfi meledak di kalangan penggemar terjadi pada saat Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 pada 2018 lalu.
Tim asuhan Fakhri Husaini ini tampil gemilang sejak babak Grup A yang diisi Myanmar, Vietnam, Timor Leste, Kamboja, dan Filipina.
Lima laga dilalui skuad Garuda Nusantara tanpa tersentuh kekalahan dan lolos ke semifinal dengan nilai sempurna 15 poin.
Salah satu pemain yang menonjol pada turnamen tersebut adalah Bagus Kahfi yang mencetak 12 gol sekaligus merebut sepatu emas Piala AFF U-16.
Penampilan gemilang tersebut mengantarkannya masuk program Garuda Select, yang berkesempatan berlatih di Inggris pada 2019-2020.
Skillnya makin terasah, insting golnya pun kian buas hingga sukses menciptakan 16 gol dalam enam bulan mengikuti Garuda Select.
Bencana itu akhirnya tiba pada Maret 2020. Dia menderita cedera parah di pergelangan kaki kiri ketika melawan Reading U-18.
Dia harus menjalani operasi dan perawatan intensif di Inggris untuk memulihkan cedera parahnya tersebut.
Seusai pulih, pelatih Garuda Select, Dennis Wise merekomendasikan Bagus untuk mengikuti latihan dengan Jong FC Utrecht pada 2020.
Kepindahan tersebut sempat sangat alot, karena Barito Putera sebagai klub pemilik Bagus menolak melepasnya.
Pasalnya, Barito Putera meminta kompensasi kepada Jong FC Utrecht karena Bagus masih terikat kontrak hingga 2021.
Namun, setelah mendapat desakan dari banyak pihak, dia akhirnya terbang ke Belanda untuk memperkuat Jong FC Utrecht.
Dia pun sempat mendapat panggilan dari Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada ajang Kualifikasi Piala Asia U-23.
Sayang, karier Bagus di Belanda tidak terlalu mulus karena dua tahun bermain, dia hanya mencatatkan dua penampilan tanpa mencetak gol.
Belum kapok bermain di luar negeri, Bagus mencoba peruntungan di Liga Yunani untuk memperkuat Asteras Tripolis.
Sebelum keberangkatan ke Yunani, dia sempat membuat heboh publik Tanah Air dengan bermain di liga tarkam.
Hal ini pun menuai kecaman, karena Bagus dinilai tidak profesional hingga disebut membahayakan keselamatannya.
Karier Bagus di Asteras Tripolis justru memburuk, setelah tidak mendapatkan kesempatan bermain selama satu musim.
Setelah itu, dia mencoba kembali menata kembali kariernya dengan bermain untuk Barito Putera pada musim 2023-2024.
Bagus pun tampil apik dengan mencatatkan dua gol dan empat assist dalam 33 pertandingan untuk Laskar Antasari di Liga 1.
Dengan usianya yang baru 22 tahun, harapan untuk melihat Bagus menjadi bomber andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia masih terbuka.
Musim ini, dia pun telah mencatatkan sembilan penampilan untuk Barito Putera. (dwi/sub)
Load more