Kali ini, kondisi serupa hampir terjadi, namun bukan soal tambahan waktu, melainkan kebijakan wasit yang tak mengganjar pelanggaran keras dengan semestinya.
“Tentu saja itu memang pantas (kalah), tapi kenapa pria Jepang itu tidak mendapat kartu merah atas pukulan yang dia berikan kepada Diks,” kata Testrijder.
“Sayangnya di babak pertama, Indonesia seharusnya bisa mencetak gol setidaknya satu saat kedudukan 0-0. Tentu saja Jepang lebih kuat, tapi mereka juga pantas mendapat kartu merah di babak pertama, anehnya VAR tidak melakukan intervensi,” ujar Glenn55.
“Selanjutnya saya rasa Jepang mengadopsi 'penyakit jatuh' dari pemain Eropa/Amerika Selatan, normalnya mereka adalah pemain yang disiplin dan rendah hati, pelatih juga berusaha mempengaruhi wasit,” lanjut Glenn55.
Di sisi lain, ada warganet Belanda lainnya yang memaklumi kekalahan Timnas Indonesia atas Jepang. Mereka menganggap bahwa skuad STY saat ini sedang berproses.
Load more