Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan bahwa ada dampak positif dari penggunakan Garuda ID dalam laga antara Timnas Indonesia melawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Eks Presiden Inter Milan itu mengklaim bahwa penggunaan Garuda ID telah menekan jumlah duplikasi tiket pertandingan dalam duel yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat (15/11/2024) lalu.
Jika dibandingkan dengan laga melawan Australia, yang ditemukan adanya 10 ribu duplikasi tiket, laga melawan Jepang berhasil ditekan menjadi 2500 duplikasi tiket.
Ketika dijumpai media di SUGBK pada Senin (18/11/2024), Erick berharap agar jumlah itu semakin ditekan pada laga melawan Arab Saudi, yang akan dilaksanakan Selasa (19/11/2024) esok.
"Terima kasih semuanya AFC, TNI, POLRI untuk kenyamanan dan keamanan pertandingan kemarin. Sebelumnya saat lawan Australia, banyak penonton berdiri dan ada 10 ribu duplikasi tiket, saat laga lawan Jepang turun ke 2.500 tiket duplikasi." kata Erick ketika dijumpai media.
"Jadi ini prestasi yang luar biasa, tapi saya bilang saya bukan masalah komersilnya, bukan karena duplikasinya benar-benar, ini masalah keamanannya dan kita harus bisa ini menekan ya paling tidak di angka seribuan lah ya. Supaya benar-benar kalau ada apa-apa bisa kita jaga keamanannya," jelasnya.
Erick juga menuturkan bahwa CCTV dan face recognition sudah mulai digunakan dalam pertandingan melawan Jepang.
Tetapi nanti di pertandingan bulan Maret ketika menjamu Bahrain, web dengan sistem ini akan jadi satu. Jadi nanti antara ticketing dan kamera face recognition itu langsung kelihatan semuanya.
"Bahkan kemarin ada kasus yang kita kemarin mau serahkan juga mengenai pencurian handphone kita juga terdeteksi dari mukanya lalu kita cocokkan dengan tiketnya orangnya kita tahu siapa. Jadi hal-hal ini yang membuat sebuah kenyamanan gitu," kata Erick lagi.
Lebih lanjut, Erick juga menyebut bahwa untuk laga kontra Bahrain nanti, hany ada Presiden dan Wakil Presiden yang boleh masuk ke kawasan GBK, seperti yang pernah diterapkan pada gelaran Asian Games 2018.
"Mohon maaf kita juga melakukan sistem seperti dulu Asian Games nanti yang boleh masuk itu hanya mobil presiden atau wakil presiden,” lanjut Erick
“Semua mesti jalan dikit ya memakai bugi [mobil golf] nah makanya saya cek akan buginya seperti apa. Jadi daerah [ring road] ini kita coba supaya kendaraan ini benar-benar kosong dari kendaraan," imbuhnya
Erick juga menambahkan bahwa ada evaluasi agar ada makanan dan minuman yang bisa tersedia di tribun.
"Nah memang ada dua yang dilakukan penerapan apakah botolnya nggak usah boleh pakai tutup ya atau pakai plastik saya tapi lebih prefer botolnya tidak pakai tutup. Kalau plastik nanti sampah lagi ya," pungkasnya. (rda)
Load more