Menurutnya, keputusan Shin Tae-yong yang mengorbankan satu pemain di lini depan untuk meningkatkan daya bertahan, sukses membuat Garuda menghentikan serangan tim tamu.
"Timnas Indonesia bertahan dengan formasi 5-4-1 saat melawan Jepang, tetapi hari ini beralih ke formasi 5-3-2 saat melawan Arab Saudi," tulis Roger Bonet.
"Anda (Shin Tae-yong) mengorbankan satu pemain untuk bertahan lebih dalam guna menambah pemain lain yang lebih tinggi di lapangan untuk transisi menyerang. Itu berhasil dengan baik," tambah pemain yang musim ini memperkuat PSIS Semarang tersebut.
Indonesia defended in a 5-4-1 formation against Japan but switched to a 5-3-2 setup today against Saudi Arabia.
You sacrifice one player to defend deeper to add another presence higher up the pitch, ready for the offensive transitions. It worked well.— Roger Bonet (@Ruxiiii4) November 19, 2024
Sebagai informasi, dalam laga menghadapi Arab Saudi kemarin pelatih Shin Tae-yong memang memaksimalkan peran gelandang dan pemain bertahan untuk melakukan fast break.
Mengandalkan umpan akurat dari Thom Haye dan kecepatan Calvin Verdonk, beberapa kali Timnas Indonesia berhasil menembus pertahanan Arab Saudi lewat skema serangan balik.
Meski jumlah tembakan dan ball possession Timnas Indonesia kalah dari Arab Saudi, namun dari segi shoot on target alias tembakan ke mengarah ke gawang, skuad Garuda unggul jauh ketimbang The Green Falcons.
Load more