Jakarta, tvOnenews.com - Media Vietnam tiba-tiba menyebut FIFA telah menerima usulan larangan Timnas Indonesia untuk melakukan naturalisasi pemain di skuad asuhan pelatih Shin Tae-yong. Kok bisa?
Sejak STY -sapaan akrab Shin Tae-yong- ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 1 Januari 2020 silam, PSSI gencar melakukan naturalisasi para pemain keturunan berdarah Indonesia.
Juru taktik yang kontraknya diperpanjang PSSI hingga Juni 2027 itu pun telah menaturalisasi banyak pemain keturunan untuk skuad Garuda hingga kurang lebih sekitar 17 personel.
Nama-nama seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Mees Hilgers hingga Kevin Diks menjadi deretan pemain naturalisasi di era kepelatihan Shin Tae-yong.
Terbaru, ada Ole Romeny yang baru menjalani tahap awal dalam proses naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia. Lantas, kenapa PSSI dan Shin Tae-yong gencar melakukan program naturalisasi?
Tentunya, hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas permainan dan prestasi Timnas Indonesia di ajang internasional. Terbukti, kehadiran para pemain naturalisasi itu dapat mendongkrak skuad Garuda.
Timnas Indonesia sukses lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya, lalu Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia U-23 2024 pertama kalinya hingga tim senior melesat ke posisi 130 di ranking FIFA.
Terbaru, Timnas Indonesia sukses lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia untuk pertama kalinya dan saat ini ajang tersebut masih berlangsung.
Dalam laga terbarunya, Timnas Indonesia berhasil mengejutkan tim elite Asia yakni Arab Saudi dengan skor 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 19 November 2024 lalu.
Hasil itu membuat skuad Garuda merangsek ke posisi ketiga Grup C dengan koleksi enam angka sekaligus membuka lebar-lebar kans lolos ke Piala Dunia 2026.
Namun di saat Timnas Indonesia menunjukkan hegemoninya sebagai tim terkuat di Asia Tenggara, salah satu media Vietnam yakni Soha Vn justru terkesan tak setuju dengan kehadiran pemain naturalisasi di skuad Garuda.
Bahkan, Soha Vn mengklaim bahwa FIFA telah menerima permintaan untuk melarang Timnas Indonesia melakukan program naturalisasi lagi yang dinilai mereka menjadi kontroversi besar.
"FIFA menerima usulan larangan Indonesia melakukan naturalisasi pemain dan menjadi kontroversi besar di dunia sepakbola," tulis Soha Vn dalam artikelnya.
Rupanya, pernyataan media Vietnam itu merujuk pada segelintir suporter Belanda yang ingin FIFA melarang naturalisasi pemain ala PSSI.
"Banyak suporter Belanda yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap sepak bola Indonesia yang merampas bakatnya untuk bertarung di Asia," tambah media Vietnam itu.
Sebelumnya, beberapa suporter Belanda memang terkesan tidak senang dengan kesuksesan Timnas Indonesia yang dibantu oleh sejumlah pemain naturalisasi asal Negeri Kincir Angin.
"Tentu saja ini tidak masuk akal sama sekali. Seharusnya dilarang secara hukum di seluruh dunia bagi pemain untuk bermain di negara di mana mereka tidak dilahirkan dan/atau tidak tumbuh. Dengan cara ini, ini merupakan bentuk distorsi kompetisi yang tidak berkontribusi pada sepak bola yang murni dan adil. Mayoritas pemain Belanda ini sama sekali tidak memiliki asal Indonesia, hanya secara tidak langsung. Saya pikir itu terlalu sedikit untuk menerima hal ini. Itu murni oportunisme, tidak lebih, tidak kurang," tulis akun @Sjoerd di media sosial.
"Meskipun tentu saja sangat menyenangkan bagi orang-orang yang mungkin mencapai Piala Dunia, saya bertanya-tanya apakah Anda harus menginginkannya. Indonesia menjadi semacam Belanda C dengan cara ini," tambah akun @stefan.
Argumen media Vietnam dan suporter Belanda di atas seakan mengindikasikan bahwa mereka iri dengan prestasi yang telah dicapai oleh Timnas Indonesia dengan dibantu sejumlah pemain naturalisasi.
""Tidak menyenangkan di kalangan lawan, terutama di Asia Tenggara ketika tiba-tiba harus menghadapi Indonesia yang terlalu… Eropa, juga… Belanda. Ini bukan lawan lama antara tim-tim Asia Tenggara dan tim Indonesia, melainkan seperti konfrontasi dengan tim Belanda C. Namun perlu ditegaskan bahwa ini adalah soal "emosi"," tulis Soha Vn.
Pada prinsipnya, Timnas Indonesia tidak melakukan kesalahan apa pun. Mereka mematuhi aturan FIFA dan khususnya, mereka sebagian besar menggunakan pemain naturalisasi berdarah Indonesia.
Lantas, apakah FIFA bisa melarang Indonesia untuk melakukan naturalisasi pemain lagi? Secara praktis, kemungkinan ini sangat sulit meskipun secara teoritis apapun bisa terjadi.
Namun jika kasus naturalisasi Indonesia dipertimbangkan untuk dilarang, mungkin sebelum itu FIFA harus mempertimbangkan banyak kasus lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, China banyak menggunakan pemain naturalisasi, terutama dari Brasil. Dan perlu ditegaskan bahwa para pemain tersebut tidak memiliki darah China.
Meskipun China mematuhi hukum, namun cara mereka melakukan naturalisasi pemain jauh lebih kontroversial dibandingkan cara PSSI.
Kasus lain yang juga banyak menimbulkan kontroversi adalah Prancis menjuarai Piala Dunia 1998. Mereka memiliki banyak pemain yang sah dan mematuhi FIFA tetapi bukan berasal dari Prancis melainkan imigran.
Perdebatan mengenai masalah ini selalu mempunyai dua sudut pandang: menguntungkan dan tidak menguntungkan. Namun yang terpenting, perlu ditegaskan lagi, semua itu sesuai dengan hukum dan aturan FIFA.
Lantas, haruskah FIFA mengubah undang-undang terkait penggunaan pemain naturalisasi? Dan apakah kebijakan penggunaan pemain naturalisasi benar-benar menimbulkan ketimpangan dan hilangnya motivasi bersaing? Menarik dinantikan.
(yus)
Load more