Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan jawaban jujur soal cara meyakini calon pemain naturalisasi bergabung demi membela Timnas Indonesia.
Selama kepemimpinan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI dari 2023 lalu, sudah ada 15 pemain keturunan dinaturalisasi demi bermain untuk Timnas Indonesia.
Saat ini Erick Thohir mengakui butuh total 150 pemain untuk Timnas Indonesia, yang tersebar di berbagai kategori usia tim.
Demi memenuhi jumlah pemain tersebut, tentu berbagai cara bisa diambil dari mulai pembinaan hingga naturalisasi pemain.
"Kita bisa lihat negara seperti Prancis dan Maroko yang banyak melakukan penarikan diaspora, jadi dua atau tiga metode yang ada ini ya saya buka dan itu yang menjadi tentu ada dari bentuk untuk PSSI dengan total 150 pemain," kata Erick Thohir.
Untuk memenuhi 150 pemain Timnas Indonesia dengan kualitas yang sama, berbagai cara pun digunakan termasuk dengan menaturalisasi pemain tanpa melanggar aturan FIFA.
"Dimana aturan (FIFA) itu jelas, ada kakek dan nenek. tapi kita buat batas dimana tidak ada uang untuk klub, tapi semua tentang nasionalisme," kata Erick.
Erick Thohir mencontohkan bagaimana risiko yang diambil Kevin Diks ketika bermain di Timnas Indonesia yakni terkena cedera.
Dalam kasus lainnya, demi membela Tanah Air Jay Idzes harus segera kembali ke Venezia di hari yang sama ketika Timnas Indonesia meraih kemenangan perdana dari Arab Saudi.
"Jadi ingat pengorbanan mereka, jangan lihat diaspora atau lokal, tak ada yang suka dibandingkan antara diaspora atau lokal," kata Erick.
Erick Thohir mengakui bahwa Timnas Indonesia harus dihuni oleh talenta terbaik, baik itu dari dalam maupun dari luar negeri.
Di sisi lain, Erick Thohir pun menjawab bagaimana sorotan mengenai iming-iming uang demi para pemain naturalisasi ini membela Timnas Indonesia.
Erick Thohir memastikan tidak ada iming-iming uang dalam membujuk para pemain untuk bergabung karena yang ditawarkan oleh PSSI adalah program sepak bola Indonesia.
Dia mengakui salah satu titik balik keinginan pemain keturunan mau dinaturalisasi adalah ketika Timnas Indonesia berhasil mengundang Argentina bermain di Jakarta yang mana menjadi bagian dari program PSSI.
"(Iming-iming uang) ya tidak apa apa, silakan dicek (benar atau tidaknya), yang penting mereka itu, begini, satu mereka kenapa mau gabung, saya sudah bilang bahwa mereka harus diyakinkan kita punya program yang serius," kata Erick Thohir.
"Itulah kenapa salah satu propaganda yang menarik mereka ketika indoensia awan Argentina, siapa sih yang tidak mau lawan Argentina?" kata Menteri BUMN ini.
Keberhasilan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023 Kamboja dan diboyongnya Alejandro Garnacho Cs pun menarik perhatian dunia untuk memberitakan Timnas Indonesia.
"Kita bisa kasih lihat bahwa kita ini sudah disorot pemberitaan di dunia, dan itu alat mudah untuk kampanye," kata Erick.
"Setelah itu baru kita buka, ini programnya, ini keseriusan kita, dan mereka mengerti bahwa ini menarik untuk menaikkan status dan value mereka," kata Erick.
Selama ini, PSSI tak pernah melarang para pemain Timnas Indonesia khususnya naturalisasi mendapatkan sponsor dari berbagai merek di Indonesia.
"Tiba tiba mereka punya sponsor a-b-c, itu market, ketika (Instagram) mereka dari nobody jadi 4 juta (followers) itu risikonya mereka juga, ini yang saya lihat berkesinambungan untuk bagaimana ekses itu buka secara baik," kata Erick.
Erick Thohir mengakui untuk meyakinkan para pemain dengan program Timnas Indonesia menuju Piala Dunia dan Olimpiade, tentu Argentina menjadi titik balik kebangkitan Timnas Indonesia saat ini.
"Kita harus menaikkan daripada ranking kita, dan caranya kita harus bermain melawan tim yang lebih besar," tegas Erick. (hfp)
Load more