tvOnenews.com - Thom Haye menjadi salah satu pemain Eropa yang dinaturalisai menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), dan bergabung ke Timnas Indonesia.
Bersama Ragnar Oratmangoen, Haye dinaturalisasi pada akhir tahun 2023 lalu. Ia lalu melakukan debutnya bersama skuad Garuda di ajang Piala AFF 2022.
Haye dikenal sebagai gelandang yang mampu merebut dan mengumpan bola dengan baik. Ia juga dikenal sebagai pemain yang memiliki tendangan jarak jauh yang akurat.
Tak cuma itu saja, gaya bermainnya energik, impresif, dan penuh dengan determinasi bahkan sempat menjadi salah satu kunci Timnas Indonesia bisa melaju sampai babak final Piala AFF 2022.
Kemampuan bermainnya di lapangan kemudian membuat Shin Tae-yong mempercayakannya untuk ikut membela Indonesia hingga ke ajang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa Thom Haye merupakan salah satu pemain naturalisasi, hasil dari proyek yang dijalankan oleh PSSI.
Haye yang lahir dan besar di Belanda pun memutuskan untuk dinaturalisasi, karena memiliki keterikatan tersendiri dengan Indonesia.
Darah Indonesia pemain kelahiran tahun 1995 itu mengalir deras dari kakek dan neneknya. Diketahui, sang kakek berdarah Solo, Jawa Tengah, sedangkan neneknya adalah keturunan Manado, Sulawesi Utara.
Dalam sebuah podcast bersama media Belanda FC AFKICKEN, Haye mengaku bahwa ia memiliki hubungan keluarga yang sangat kuat, terutama dengan kakek dan neneknya.
Haye menyebut, bahwa opanya itu selalu menjadi penggemar terbesarnya. Sementara sang nenek memberikan respon yang berarti baginya, saat ia memberitahu bahwa dirinya akan dinaturalisasi dan memegang status WNI.
"Hubungan dengan keluarga saya sangat kuat. Kakek saya selalu menjadi penggemar terbesar saya, tapi dia sudah meninggal beberapa tahun sebelumnya," ujar Thom Haye, dilansir tvOnenews.com dari YouTube FC AFKICKEN pada Rabu (27/11/2024).
"Tapi nenek saya masih memiliki banyak keluarga di Indonesia. Fakta bahwa saya masih bisa mengatakan itu (soal dirinya yang akan dinaturalisasi) padanya dan dia masih bisa merespons, itu sangat berarti bagi saya," ungkapnya.
Sambil menahan tangis, Haye bercerita bahwa sebenarnya naturalisasi bisa dilanjutkan sebelum sang nenek meninggal dunia.
"Sebenarnya begini. Saya mendengar bahwa naturalisasi bisa dilanjutnya. Sebenarnya tepat sebelum dia meninggal," cerita Thom Haye.
Air mata Thom Haye pecah ketika ia mulai menceritakan bagaimana ia sempat memberitahu sang nenek soal proses naturalisasinya hingga harus kembali lagi ke Belanda, setelah mengurus dokumen naturalisasi untuk mengucapkan salam perpisahan kepada omanya itu.
"Sekitar seminggu sebelum saya harus pergi ke Indonesia untuk mengurus semuanya, saya masih sempat memberitahunya," jelas Thom Haye sembari terseguk-seguk.
"Saya pikir dua sampai tiga hari kemudian saya harus pergi ke sana (Indonesia) untuk mengurus formalitas (naturalisasi) terakhir. Dan dalam beberapa hari itu, saya langsung terbang kembali (ke Belanda) untuk perpisahan (dengan neneknya)," kata Thom Haye.
Thom Haye juga menceritakan bagaimana ia bisa bertemu dengan dua saudara perempuan neneknya dan berbagi cerita mengenai momen-momen terakhir omanya itu sebelum meninggal dunia.
"Beberapa bulan terakhir ini benar-benar rollercoaster. Nenek saya memiliki dua saudara perempuan. Satu tetap di Indonesia dan satu lagi di Belanda. Saudaranya yang di Belanda saat itu sedang berkunjung ke saudaranya di Indonesia," cerita Thom Haye.
"Jadi, ketika saya pergi ke Jakarta untuk mengurus itu (naturalisasi), saya juga bisa bertemu dengan mereka (saudara perempuan neneknya) di sana."
"Jadi, itu sangat spesial, karena bagi mereka, saya bisa bercerita tentang saudara perempuan mereka (nenek Thom Haye) selama periode terakhir (hidup sang nenek)."
"Itu sangat berarti bagi mereka. Saya bisa berbagi kesedihan itu dengan mereka adalah sesuatu yang sangat spesial. Keluarga di sana tentu saja sangat bangga." (ism)
Load more