Di Eropa, fokus utamanya adalah membangun serangan dari lini belakang.
Sementara di Asia, khususnya Vietnam, fisik dan kecepatan lari lebih diutamakan sebelum memperhatikan taktik permainan.
"Di Eropa, lebih banyak fokus pada buildup dari belakang, sedangkan di negara seperti Vietnam, yang diutamakan adalah fisik dan kecepatan lari, baru setelah itu kita lihat taktik apa yang bisa diterapkan," ungkap Ragnar.
Meski demikian, ia merasa tidak kesulitan beradaptasi dengan gaya permainan tersebut, karena sudah terbiasa dengan permainan cepat yang mengandalkan fisik.
Wak Haji Ragnar juga membahas tentang perbedaan gaya melatih antara Shin Tae-yong dengan pelatih yang ia temui di Belanda.
Load more