Jakarta, tvOnenews.com – Profil Satoru Mochizuki, sang pelatih Timnas Putri Indonesia yang membawa Garuda Pertiwi lolos ke final Piala AFF Wanita 2024 bakal dibahas tvOnenews.com dalam artikel ini.
Di bawah sentuhan dingin arsitek asal Jepang itu, Timnas Putri Indonesia sukses mengandaskan Singapura dengan skor 3-0 pada laga semifinal Piala AFF Putri tahun ini.
Adalah Claudia Scheunemann yang membuka keunggulan Garuda Pertiwi 1-0 di menit 6 dalam laga yang digelar di Stadion Nasional New Laos, Senin (2/12/2024) malam WIB.
Pasukan Satoru Mochizuki melengkapi kemenangan melalui gol-gol dari Reva Octaviani (45+1') dan Octavianti Nurmalita (90+4') tiga gol tanpa balas sehingga lolos ke final.
Pada partai pamungkas, Timnas Putri Indonesia akan menghadapi Kamboja di Vientiane pada Kamis (5/12/2024) pukul 19.30 WIB.
Kelolosan pasukan Garuda Pertiwi ke partai puncak tak terlepas dari peran Satoru Mochizuki yang meracik strategi jitu untuk Claudia Scheunemann cs.
Lastas, siapa sebenarnya sosok Satoru Mochizuki itu? Ia ternyata membawa rekam jejak panjang dalam dunia sepak bola baik sebagai pemain maupun pelatih.
Sehingga, juru taktik kelahiran Otsu, Shiga, Jepang, 18 Mei 1964 itu kini menjadi sorotan di dunia sepak bola Indonesia.
Karier sebagai pemain
Menurut Transfermarkt, Mochizuki memulai karier profesionalnya di klub lokal Jepang, Nippon Kokan (NKK SC) pada 1987 setelah lulus dari Osaka University of Commerce.
Bersama klub ini, ia langsung mencicipi kesuksesan dengan menempati posisi runner-up di Japan Soccer League musim 1987–1988 dan menjadi juara JSL Cup 1987.
Sebagai pemain serba bisa, Mochizuki mampu berkontribusi baik di lini tengah maupun depan dengan mencetak 35 gol sepanjang karier klubnya.
Pada 1992, pria berkekapa plontos itu pindah ke Urawa Reds, klub papan atas di J1 League. Kemudian tahun 1995, ia melanjutkan karier di Kyoto Purple Sanga hingga membantu tim promosi ke J1 League sebelum akhirnya gantung sepatu pada 1996.
Pernah bela Timnas Jepang
Selain di level klub, Mochizuki juga pernah membela Timnas Jepang dalam tujuh pertandingan pada periode 1988–1989 usai debutnya terjadi pada 27 Januari 1988 saat melawan Uni Emirat Arab.
Bahkan, Mochizuki menjadi bagian dari skuad Samurai Biru yang berlaga di kualifikasi Piala Dunia 1990, meski langkah Jepang harus terhenti di fase awal.
Karier sebagai pelatih
Mochizuki mencapai puncak karier sebagai pelatih tim nasional wanita Jepang dari 2008 hingga 2012.
Di bawah tangan dinginnya, Samurai Biru Cantik mencatatkan sejarah dengan menjuarai Piala Dunia Sepak Bola Wanita FIFA 2011 yang diadakan di Jerman.
Timnas Putri Jepang asuhannya berhasil menumpas tim superior Amerika Serikat di partai final lewat drama adu penalti.
Setelah menjuarai Piala Dunia Wanita, Mochizuki membawa Jepang berpartisipasi dalam Olimpiade 2012 di London hingga ke babak final meski kalah 1-2 dari Kanada.
Prestasi tersebut membuat nama Mochizuki dikenang sebagai salah satu pelatih terbaik dalam sejarah sepak bola wanita Jepang.
Singkat cerita, Mochizuki menukangi Timnas Putri Indonesia dan debut manisnya terjadi pada 28 Mei 2024 saat menang atas Singapura 5–1 di laga persahabatan.
Selain menangani Timnas Putri Indonesia senior, Mochizuki juga dipercaya memimpin Timnas U-17 yang berlaga di AFC U-17 Women's Asian Cup 2024 di Bali.
Gaya melatih dan visi untuk Indonesia
Mochizuki dikenal dengan pendekatan strategis yang disiplin, menggabungkan pengalaman panjangnya di level internasional dengan fokus pada pengembangan pemain muda.
Visi ini sangat relevan untuk membangun fondasi kuat bagi sepak bola wanita Indonesia, yang kini mulai mendapat perhatian lebih luas.
Satoru Mochizuki bukan hanya sekadar pelatih asing dengan prestasi di masa lalu. Ia adalah figur yang membawa pengalaman, pengetahuan, dan visi untuk memajukan sepak bola wanita di Indonesia.
(ant/yus)
Load more