tvOnenews.com - Kemenangan Timnas Indonesia atas Myanmar di ASEAN Cup 2024 membawa kontroversi terkait aksi brutal pemain Myanmar terhadap Marselino Ferdinan.
Insiden ini memicu reaksi keras dari PSSI, yang berencana melaporkan kejadian tersebut ke AFF.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, menegaskan langkah ini bertujuan untuk mendorong penerapan fair play yang lebih baik di sepak bola Asia Tenggara.
"PSSI akan buat laporan ke AFF terkait permainannya yang kasar. Nanti dari PSSI akan segera kirim," ujar Sumardji.
Ia menambahkan, "Intinya ini buat perbaikan di AFF. Sepak bola itu butuh fair play. Tidak boleh terulang lagi kejadian seperti semalam."
Insiden itu terjadi di menit akhir pertandingan ketika pemain Myanmar sengaja menendang bola dengan keras ke arah kepala Marselino yang tengah terjatuh.
Tindakan ini memicu protes keras dari pemain Indonesia kepada wasit. Namun, wasit hanya memberikan kartu kuning kepada pelaku, yang dianggap tidak cukup untuk menghukum tindakan tersebut.
Reaksi keras juga datang dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menyayangkan aksi brutal ini.
Erick mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keselamatan pemain muda berbakat seperti Marselino dan Arkhan Kaka.
"Marselino masih umur 20 dan pemain bintang. Kemarin juga Arkhan Kaka baru 17 tahun, dan kakinya terkena tendangan yang terlalu tinggi hingga melukai wajahnya. Ini bukan hal yang bisa dibiarkan," tegas Erick.
Ia juga mengingat kembali insiden serupa yang menimpa Evan Dimas di masa lalu, yang menyebabkan cedera serius akibat aksi kasar pemain Vietnam.
Namun, langkah PSSI melaporkan tindakan ini ke AFF menuai respons sinis dari publik Vietnam.
Media Vietnam, Dantri.com.vn, mengutip berbagai komentar netizen yang merasa Indonesia terlalu sering mengajukan protes.
"Mengapa Indonesia selalu menuntut di setiap turnamen yang diikuti, bahkan saat menang pun," tulis seorang netizen.
Netizen lainnya menambahkan, "Di mana pun Indonesia bermain, di sana akan muncul gugatan. Jika Indonesia menggugat negara lain karena gaya bermain yang kasar, sungguh konyol."
Beberapa komentar bahkan menyerukan boikot terhadap Timnas Indonesia. "Para pemain Indonesia ini suka menuntut ya. Ayo boikot Indonesia, membosankan bermain dengan mereka," tulis salah satu pengguna.
Meskipun demikian, PSSI tetap teguh pada langkahnya, menekankan bahwa laporan ini bertujuan untuk mencegah kekerasan di lapangan dan melindungi pemain.
Kasus ini menyoroti pentingnya memastikan keselamatan pemain dalam turnamen sepak bola.
Insiden seperti yang dialami Marselino dan Arkhan Kaka tidak hanya membahayakan karier mereka, tetapi juga mencoreng semangat fair play.
Erick Thohir menyatakan komitmennya untuk melindungi para pemain Indonesia yang dianggap sebagai aset masa depan.
"Kejadian ini harus jadi pelajaran. Kami bersama tim dan pemain untuk memastikan hal-hal seperti ini dapat diminimalisir," tutup Erick.
Dengan adanya laporan ini, diharapkan AFF mengambil langkah tegas terhadap pelanggaran serupa di masa depan, sehingga sepak bola Asia Tenggara dapat berkembang dengan lebih sportif dan adil. (udn)
Load more