Menurut Coach Justin, para pemain muda yang mayoritas berlaga di Liga 1 memiliki kelemahan mendasar yang seharusnya jadi perhatian STY, terutama soal akurasi passing bola.
"Kita tahu pemain-pemain Liga 1 itu lemah dalam akurasi passing bola. Lalu, mengapa memainkan taktik dengan jarak antar pemain yang saling berjauhan. Mengapa tidak bermain dengan jarak dekat? Ini yang buat gue gak ngerti dengan STY," kritik Coach Justin.
Namun, STY tetap menerapkan sistem permainan dengan jarak antarpemain yang jauh, alih-alih strategi dengan jarak dekat yang lebih sesuai untuk pemain U-22.
"It's oke, gue bisa terima. Tapi mengapa sistem yang diterapkan STY sama dengan ke Timnas senior," tambahnya.
Kekesalan Coach Justin semakin memuncak saat melihat pemain-pemain berkualitas seperti Pratama Arhan, Rafael Struick, Victor Dethan, hingga Robi Darwis dicadangkan di laga krusial melawan Vietnam.
"Mengapa Arhan, Struick, Dethan, Robi Darwis tidak dimainkan sejak awal saat lawan Vietnam? STY bener-bener bikin gue frustasi," kata Coach Justin lagi.
"Lawan tim seperti Laos atau Myanmar oke lah mau eksperimen, tapi jangan coba-coba lawan Vietnam. Mereka itu lawan tangguh, kenapa pemain inti malah nggak dimainkan sejak awal?" tegasnya.
Load more