"Pelatih timnas mana yang berani cut 2 generasi, memasukkan semua pemain muda dan perform. Kalau hanya memasukkan pemain muda kalian berdua (pembawa acara) juga bisa, tapi yang dia lakukan itu kan ada hasilnya," jelas Justin.
Melihat dampak positif yang diberikan oleh Shin Tae-yong, Justinus Lhaksana merasa prihatin jika masih ada pihak-pihak yang terus mengkritik pelatih asal Korea Selatan itu.
Menurutnya, dengan segala keterbatasan yang ada, Shin Tae-yong telah berhasil menunjukkan kemajuan yang nyata dalam perkembangan Timnas Indonesia.
"Jadi untuk gue sangat menyedihkan kalau masih ada orang yang mengkritik Shin Tae-yong dan apa-apa. Lu enggak ngelihat hasilnya? dia dengan segala keterbatasan dia, dia itu perform, dia melakukan sesuatu yang nyata," serunya.
Terkait masalah trofi, Coach Justin berpendapat bahwa hal tersebut bukanlah satu-satunya ukuran keberhasilan.
Ia memberikan contoh Singapura, yang meskipun telah empat kali menjuarai Piala AFF, tetap gagal meraih gelar juara Piala Asia.
Load more