tvOnenews.com - Coach Justin kembali menjadi sorotan usai memberikan analisis mendalam terkait pertandingan Timnas Indonesia melawan Filipina pada Sabtu (21/12/2024).
Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia dipastikan gagal melaju ke babak berikutnya di Piala AFF 2024 usai mengalami kekalahan dari Filipina pada laga terakhir Grup B.
Bermain di Stadion Manahan, Solo, sebagai tuan rumah, skuad Garuda harus menerima kekalahan tipis 1-0 dari tim tamu.
Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi Timnas Indonesia, yang sebelumnya diharapkan mampu melangkah lebih jauh di turnamen bergengsi tersebut.
Awalnya, Coach Justin memberikan apresiasi terhadap performa awal pemain Timnas, yang menurutnya menunjukkan keseriusan dan agresivitas sejak menit pertama pertandingan.
Ia menilai langkah tersebut sebagai perkembangan positif dalam strategi permainan tim.
“Gua bilang bagus, kita berarti menunjukkan bahwa kita serius, agresif dari awal,” ujar Coach Justin dilansir tim tvOnenews.com dari YouTube Justinus Lhaksana.
Menurutnya, agresivitas yang ditunjukkan sejak awal merupakan langkah positif. Ia juga memuji penampilan impresif Muhammad Rayhan Hannan atas aksinya.
“Bagus Hannan! Good job, harus gitu psywar dari awal, minimal pemain Timnas menunjukkan agresivitas dari detik awal, that's good,” kata Coach Justin sambil bertepuk tangan.
Coach Justin juga melontarkan kritik terhadap taktik Shin Tae-yong yang dianggap terlalu mengandalkan permainan langsung.
“Taktiknya Shin Tae-yong main direct-direct, tapi kalau lu gak punya pemain yang bisa pegang bola ya susah juga, kenapa harus main direct?” kritik Coach Justin.
“Selalu passing tiga orang di belakang loh, karena kita pakai bola-bola atas kita kalah, lini keduanya gak ada,” sambungnya.
Ia menyoroti kesulitan lini tengah Timnas dalam membangun serangan karena sering mengandalkan bola-bola panjang.
“Semua selalu ke depan pemain tengahnya jadi gak bisa build up,” pungkasnya.
Masalah emosi para pemain muda juga menjadi perhatian. Hal tersebut merupakan buntut dari banyaknya pelanggaran yang didapat pemain Timnas selama pertandingan.
“Gak bisa kontrol emosi mungkin karena mereka masih muda-muda,” ungkap Coach Justin.
Coach Justin pun menilai wonderkid asal Kanada, Victor Dethan yang bisa membangun serangan dan tampil impresif di laga sebelumnya seharusnya dimainkan sejak awal.
“Dethan itu harusnya main dari awal,” tegasnya.
Selain itu, Coach Justin juga mengkritik kurangnya pola permainan yang konsisten.
“Konsepnya ini yang gak ada, kalau lu mau ngasih bereksperimen dan gak masukin pemain senior that's okay i can accept that, cuman gua gak ngeliat dari awal itu pakem yang jelas. Yang gua permasalahkan bukan masalah skor, empat pertandingan nggak ada pattern yang jelas,” kritik Coach Justin dengan nada tegas.
Di akhir analisisnya, Coach Justin memberikan penilaian pemain terbaik di laga tersebut.
Ia menobatkan kiper Cahya Supriadi sebagai man of the match, diikuti oleh Donitri sebagai pemain terbaik kedua, dan Arkhan Fikri di posisi ketiga.
“Man of the match kiper (Cahya Supriadi) lah. Nomor dua Donitri, Arkhan Fikri nomor tiga,” tutupnya.
Analisis ini menunjukkan bahwa meskipun ada banyak kritik, Coach Justin tetap memberikan apresiasi kepada pemain-pemain tertentu yang tampil baik.
Dengan hasil ini, perjalanan Indonesia di Piala AFF 2024 resmi berakhir, meninggalkan pekerjaan rumah besar bagi pelatih dan para pemain untuk memperbaiki performa di turnamen mendatang.
Langkah selanjutnya bagi Timnas adalah melakukan evaluasi mendalam dan mempersiapkan diri untuk kompetisi internasional berikutnya. (asl)
Load more