tvOnenews.com - Timnas Indonesia mengalami kekalahan pahit di Piala AFF 2024. Skuad Garuda kalah 0-1 dari Filipina di laga terakhir Grup B dan kehilangan tiket ke babak semifinal turnamen tersebut.
Mulai dari pelatih Shin Tae-yong hingga pemain kunci seperti Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan dan terutama Muhammad Ferarri mendapat gelombang kritik pedas dari fans Timnas Indonesia.
Staf kepelatihan Timnas Indonesia tampak terlalu bernafsu untuk mengalahkan Filipina padahal kenyataannya tak perlu menang untuk bisa lolos ke babak semifinal.
{{imageId:308836}}
Hal itu terlihat saat pelatih Shin Tae-yong tidak mengganti bek di lapangan meski Muhammad Ferarri menerima kartu merah di babak pertama.
“Lebih mudah menahan Filipina dengan menempatkan lebih banyak pemain bertahan di lapangan, tapi Coach Shin tidak melakukan itu,” kata pakar sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni.
Namun, para pemain kuncilah yang justru menyebabkan kekecewaan terbesar. Secara khusus, Marselino Ferdinan dan Muhammad Ferarri mendapat 2 kartu merah dalam 2 laga kandang.
Kurangnya kematangan emosi beberapa pemain merugikan Timnas Indonesia. Kartu merah Muhammad Ferarri berdampak besar dan akhirnya tim kalah.
“Ironisnya, para pemain Timnas Indonesia yang tidak bisa mengendalikan emosi justru menjadi pemain kunci yang berpengalaman bermain di timnas,” kata pria yang akrab disapa Bung Kus itu.
Mereka harusnya menjadi tulang punggung tim, sehingga berperan sebagai pendukung pemain-pemain muda yang melakukan debutnya di timnas.
Dikeluarkannya Ferarri di penghujung babak pertama ternyata tak membuat skuad asuhan Shin Tae-yong memperkuat pertahanan.
Padahal Tim Indonesia terus-terusan mendapat tekanan dari Filipina. Serangan tim tuan rumah bergantung sepenuhnya pada Marselino Ferdinand yang bermain untuk Oxford United di Divisi Pertama Inggris.
Marselino Ferdinand banyak menggiring bola sendiri, menciptakan peluang sendiri, dan mencoba menyelesaikannya sendiri namun gagal.
Ketika Indonesia kebobolan pada menit ke-63 akibat kesalahan Donny Tri Pamungkas di kotak penalti, Timnas Indonesia memutuskan semakin menyerang untuk menyelamatkan keadaan.
Namun opsi pergantian pemain oleh pelatih Shin Tae-yong yang memasukkan Hokky Caraka, Ronaldo Kwateh, atau Arhan Kaka tak menunjukkan perubahan signifikan.
Timnas Indonesia pun harus mengalami hasil terburuk dalam 3 tahun terakhir di ajang Piala AFF.
(amr)
Load more