tvOnenews.com - Shin Tae-yong baru-baru ini gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke babak semifinal Piala AFF 2024. Kegagalan ini menimbulkan perbincangan hangat di kalangan pencinta sepak bola Indonesia.
Ada pihak yang mengkritik langkah PSSI dan Shin Tae-yong keliru membawa sepenuhnya pemain berusia U-22 sehingga kekalahan tak bisa terelakkan.
Pihak lain mendukung tujuan penggunaan pemain berusia muda sebagai upaya regenerasi sebagai persiapan SEA Games dan kualifikasi Piala Asia U-23.
Di sisi lain Shin Tae-yong harus segera memikirkan pertandingan Timnas Indonesia selanjutnya di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Impian lolos Piala Dunia sudah di depan mata.
Timnas Indonesia menyisakan empat pertandingan lagi, yakni melawan Australia (20 Maret), Bahrain (25 Maret), Cina (5 Juni), dan Jepang (10 Juni).
Berbekal hasil gemilang 2-0 di pertandingan terakhir melawan Arab Saudi, Timnas Indonesia akan datang ke Australia dengan kepala tegak.
“Sebelum pertandingan dimulai, aku sih prediksi bisa menang 2-1,” kata Shin di kanal Youtube Lee Kyung-kyu saat menceritakan kemenangan atas Arab Saudi.
Namun fakta di lapangan ternyata jauh lebih baik. Marselino Ferdinan dan kawan-kawan berhasil menang dengan skor 2-0.
Permainan mereka pun mendominasi, membuktikan kuatnya mental mereka untuk bermain tenang melawan tim peringkat 59 FIFA.
“Sebenarnya bukan pola pikir menangnya. Tapi pola pikir berusaha untuk menangnya,” ungkap Shin.
Demi menjaga asa lolos Piala Dunia 2026 Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong punya hitung-hitungannya sendiri bagaimana anak asuhnya bisa tembus ajang paling bergengsi di dunia sepak bola itu.
Kemenangan atas Arab Saudi membuat posisi Timnas Indonesia di klasemen sementara Grup C merangsek naik ke peringkat 3, di bawah Australia dan Jepang.
Namun sampai sejauh ini posisi Timnas Indonesia belum bisa dikatakan aman. Pasalnya ada tiga tim selain Indonesia yang mengoleksi poin yang sama (6). Tim peringkat 3 hingga 6 hanya dibedakan dengan perolehan jumlah selisih gol.
Lantas Timnas Indonesia butuh berapa poin lagi untuk bisa memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko?
“Minimal sih 2 kali menang, 1 imbang, dan 1 kalah,” kata Shin.
“Kalau itu terjadi terburuknya kita dapat posisi ke-3 atau ke-4,” tambahnya.
Setelah dipimpin Shin Tae-yong ada banyak sejarah baru yang tercipta di skuad Timnas Indonesia, salah satunya lolos hingga babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.
“Dibandingkan dengan Korea apa perbedaannya ketika melatih Timnas Indonesia?,” tanya Lee Kyung-kyu.
Seringkali mereka menyerah sebelum bertanding. Itulah mengapa dulu menurutnya sering tidak maksimal cara bermainnya.
“Mungkin bisa dibilang mereka cari-cari alasan dulu, antisipasi mereka nanti kalah,” kata Shin.
Namun untuk saat ini menurutnya benar-benar tidak ada lagi pemikiran seperti itu.
Hal itu terlihat perbedaannya saat bertanding melawan Argentina di kandang, yang baru saja menyandang gelar juara Piala Dunia.
Timnas Indonesia hanya dikalahkan 2-0. Bahkan Garuda mampu menciptakan sedikitnya 2 ancaman gawang.
Setelah pertandingan itu pelan tapi pasti kepercayaan diri para pemain meningkat, menurut Shin Tae-yong.
“Wah, ini lawan rangking nomor 1 dunia aja cuman kebobolan 2. Mereka pikir kita bisa, nih,” ujarnya.
(amr)
Load more