Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir membahas naturalisasi pemain sepak bola Timnas Indonesia yang kerap menjadi polemik di masyarakat.
Erick menyampaikan sumber daya tersebut menjadi katalisator kemudahan akses sepak bola Indonesia dengan memantik minat pemain-pemain yang berpotensi naturalisasi.
Jika melihat sepak bola Asia Tenggara saat ini, naturalisasi sumber daya merupakan hal yang lumrah.
Penyebabnya juga dapat ditemukan pada sejarah kolonial di Asia Tenggara, misalnya seiring dengan banyaknya penduduk keturunan Belanda di Indonesia dan Prancis di Vietnam.
Meski begitu, Erick Thohir memperkirakan kebijakan naturalisasi juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia dan bagian dari dukungan terhadap pelatih baru.
Dia menyebut populasi kelas dunia yang berjumlah 280 juta jiwa dan kecintaan masyarakat terhadap sepak bola sebagai potensi pertumbuhan sepak bola Indonesia,
Namun, di sisi lain, ia menyebut kurangnya kemampuan manajemen sebagai kelemahannya.
Manajemen biasanya mengacu pada 'manajemen', dan manajemen adalah proses yang menciptakan sinergi optimal ketika kekuasaan administratif asosiasi sepak bola nasional, visi dan program, kepemimpinan staf pelatih, dan kemampuan para pemain yang benar-benar melaksanakannya.
Dengan kata lain, tidak termasuk kekuasaan administratif asosiasi, dua area sisanya adalah area yang dapat dicapai Shin Tae-yong dan staf pelatih bawahannya.
"Hal-hal ini tidak dapat dicapai hanya dengan kekuatan satu orang. Alasan kami mampu mencapai hasil dengan mengalahkan Arab Saudi di kualifikasi Piala Dunia dan bermain sejajar dengan Australia dan Bahrain adalah karena dari Coach Shin dan staf kepelatihan," kata Erick Thohir dilansir Jumat (27/12/2024)
“Saya sangat bersyukur atas kemampuan ini,” ucapnya sambil mengacungkan jempol atas kepemimpinan dan bimbingan Shin.
Pelatih Shin dan Erick Thohir adalah teman seumuran, lahir pada tahun 1970. Sebenarnya, tahun lahir sebenarnya Direktur Shin (26 Mei 1969) adalah sekitar satu tahun sebelumnya, namun profil publiknya menunjukkan bahwa ia lahir pada tanggal 11 Oktober 1970.
Ketua Thohir lahir pada tanggal 30 Mei 1970. Faktanya, mereka tidak berbeda dengan teman, dan sebagai 'seorang master mengenali seorang master', Pelatih Shin memberikan rasa saling percaya dan dukungan kepada Pimpinan Thohir, dan Pimpinan Thohir memberikan rasa saling percaya dan dukungan kepada Direktur Shin.
Komentar terakhir Ketua Thohir membuktikan hal tersebut.
"Pelatih Shin yakin dengan rencana yang saya dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, dan ikhlas melaksanakan serta mendampingi kami. Hal ini pula yang menjadi alasan kami mengirimkan pemain-pemain yang masih sangat muda dengan usia di bawah 22 tahun untuk sepak bola Indonesia," tukasnya.(lgn)
Load more