tvOnenews.com - Eks kapten Timnas Indonesia U-19, Hansamu Yama, akhirnya buka suara mengenai alasan di balik kegagalan skuad Garuda Muda di ajang Piala Asia U-19 2014.
Tim yang sebelumnya digadang-gadang sebagai generasi terbaik, justru gagal lolos setelah menelan tiga kekalahan di fase grup, dan Hansamu mengungkapkan satu faktor penyebab utamanya.
Mereka berhasil menjuarai Piala AFF U-19 2013 dan meraih kemenangan spektakuler atas Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U-19 2014.
Namun, meski meraih banyak prestasi, performa mereka menurun tajam di Piala Asia U-19 yang berlangsung di Myanmar.
Secara terang-terangan, Hansamu Yama mengungkapkan bahwa Tur Nusantara, yang dilakukan oleh Timnas Indonesia U-19 setelah Kualifikasi Piala Asia U-19, justru menjadi kesalahan besar dalam persiapan tim.
Agenda yang melibatkan banyak pertandingan melawan klub-klub lokal tersebut, menurut Hansamu, menguras energi pemain secara berlebihan.
“Menurut saya nggak (tepat) sih. Salah. Baru sadar (sekarang) salah,” ujar Hansamu dalam wawancara dengan kanal YouTube Sport77.
Dia menambahkan dimana saat itu tim harus melakoni 30 pertandingan dalam waktu yang cukup singkat, berpindah kota setiap tiga hari sekali.
“Kita over. Masak keliling gitu? Nggak pernah kalah loh kita, 30 pertandingan ya? Di samping itu kan menguras tenaga itu, tiga hari pindah kota (lalu) main lagi, capek,” tambahnya.
Hansamu juga mengungkapkan bahwa alih-alih mempersiapkan tim dengan maksimal untuk Piala Asia, Tur Nusantara justru membuat para pemain kehilangan energi dan fokus.
“Tenaga kita terkuras, terus menghadapi (lawan) itu-itu aja, muter-muter itu bosan, jenuh gitu,” ucap eks Kapten Garuda itu.
“Jadi yang harusnya peak performance di Piala Asia tapi malah terkuras di sebelumnya,” tutupnya.
Sementara itu, meskipun agenda tur ini sempat mendapat dukungan dari sebagian pihak, banyak pula suporter yang meragukan manfaatnya.
Banyak yang merasa bahwa waktu yang dihabiskan untuk tur bisa lebih baik digunakan untuk persiapan yang lebih matang untuk turnamen besar seperti Piala Asia.
Kini, setelah sekian lama, Hansamu menyadari bahwa keputusan tersebut mungkin bukan yang terbaik.
Namun, ia berharap pengalaman ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi timnas di masa depan.
Dengan situasi yang ada, Hansamu dan tim lainnya harus menghadapi kenyataan pahit, tetapi setidaknya mereka belajar dari kesalahan tersebut untuk mempersiapkan tim lebih baik di turnamen berikutnya. (akg/asl)
Load more