Bukan Thom Haye, Sosok Ini Mengakui Potensi Besar dari Pemain Ini di Timnas Indonesia: Dia Seperti Sergio Busquets

tvOnenews.com - Mantan stiker naturalisasi timnas Indonesia secara terang-terangan memberikan pujian kepada salah satu pemain keturunan di skuad Garuda asuhan Shin Tae-yong, menurutnya pemain ini punya potensi besar akan kemampuannya.

Meski tim Garuda harus tersingkir dengan menyakitkan dari Piala AFF 2024, tetapi pasukan Shin Tae-yong masih memiliki laga penting pada tahun 2025.

Jay Idzes dan kawan-kawan masih memiliki empat pertandingan tersisa yang sangat penting untuk menjaga asa ke putaran selanjutnya Piala Dunia 2026.

Sementara ini Timnas Indonesia menempati peringkat ketiga klasemen sementara grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dengan menorehkan enam poin, 

Menjelang laga melawan Australia, Marselino Ferdinan dan kawan-kawan memiliki modal yang baik saat berhasil mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0 dalam matchday keenam grup C.

Agenda bulan Maret menurut jadwal FIFA, Indonesia akan bertemu Australia pada matchday ketujuh, 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium.

Kemudian lima hari berselang, timnas Indonesia akan menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 25 Maret 2025.

Sumber :

• AFC

Komentar jujur eks striker timnas Indonesia

Greg Nwokolo merupakan pemain naturalisasi yang pernah membela timnas Indonesia usai berkarier cukup lama di Liga Indonesia, dia memberikan pandangannya soal pemain-pemain yang mengisi skuad merah putih era Shin Tae-yong.

Pemain kelahiran Nigeria yang dikenal sangat tajam itu memulai karier sepakbolanya di Singapura ketika berumur 17 tahun, saat itu ia membela Tampines Rovers. 

Kemudian perjalanan karier sepak bolanya berlanjut ke Indonesia ketika gabung pertama kali bersama Persijatim Solo pada musim 2005/2006.

Kiprahnya semakin terbuka lebar saat membela beberapa klub besar di Indonesia seperti PSIS Semarang, PSMS Medan, Persis Solo, Persija Jakarta, Arema hingga menjelang penghujung kariernya di Madura United.

Setelah memiliki karier cemerlang di Liga Indonesia, Greg Nwokolo mendapat kewarganegaraan Indonesia secara resmi pada 10 Oktober 2011, dia pun debut membela timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Asia 2015 saat menghadapi Arab Saudi, 25 Maret 2013.

Setelah pensiun, Greg Nwokolo cukup mengikuti perkembangan timnas Indonesia yang kini ditangani oleh Shin Tae-yong. Dia menyoroti salah satu pemain keturunan di timnas Indonesia yakni Ivar Jenner yang berposisi sebagai gelandag.

Sampai menyamakan dengan gelandang terbaik yang pernah dimiliki Barcelona dan timnas Spanyol yakni Sergio Busquets.

"Ivar Jenner itu kayak Sergio Busquets, cara dia bermain, dia tahu ritme, kalau kita lihat Marselino Ferdinan, dia tetap gaya Indonesia, lari lari lari, tapi untung dia punya teknik, dia punya fisik," ungkap Greg Nwokolo.

"Dia bisa kasih semua dalam waktu 70 menit, kasih habis keluar, which is okay fine, ada pelatih suka (pemain seperti itu)," katanya,

Menurut Greg Nwokolo, ada perbedaan mendasar dari pemain-pemain Eropa dengan Indonesia, yang bermain efektif dan tidak membuang tenaga.

"Kalau lihat pemain-pemain Eropa lain, mereka ambil keputusan yang tepat, nggak buang tenaga, mereka tahu kapan pressing, kapan tunggu," ungkapnya.

"Pemain kita, pokoknya striker kasih kiri, lari kiri, kasih kanan, lari kanan, kasih ke kiper, kejar kiper, kasih belakang, ikut ke belakang, timnas kita juga begitu kadang-kadang, but it's good bro itu tidak masalah," sambungnya.

Greg menyatakan bahwa para pemain Indonesia membutuhkan lebih dari sekedar semangat juang dan fisik untuk bermain sepak bola.

"Taktik, makanya aku bilang seperti Shin Tae-yong ingatin Marselino Ferdinan, mungkin kamu cetak gol, main seperti kamu mau, tetapi tetap ikut taktik, dia ingatin," ujarnya.

Sumber :

• Kolase tvOnenews / Julio Tri Saputra tvOne / Instagram/greg11n

"Jaman aku mana ada pelatih bisa bilang tactical, paling susun ini, ayo fight, kita masuk lapangan, lari kencang, yang penting bisa dapat poin," bebernya.

Dia mensimulasikan misalkan pemain jaman dirinya melawan tim-tim kuat seperti Arab Saudi hingga Jepang.

"Kalau kita waktu itu ketemu kayak Arab Saudi, Jepang, kita hanya main buat, pokoknya jangan kebobolan banyak," ujarnya. (ind)