tvOnenews.com - Harga pasar Pratama Arhan terus merosot setelah dilepas Suwon FC.
Suwon FC secara resmi mengakhiri kerja sama dengan Pratama Arhan, bek kiri andalan Tim Nasional Indonesia.
Klub asal Korea Selatan tersebut memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak sang pemain untuk musim kedua, menyusul performanya yang dinilai kurang maksimal selama berseragam Suwon FC.
Minimnya Waktu Bermain
Selama musim 2024, Pratama Arhan hanya tampil sebanyak dua kali di berbagai ajang bersama Suwon FC.
Kurangnya kesempatan bermain menjadi salah satu alasan utama di balik keputusan klub tersebut.
Pada 1 Januari 2025, Suwon FC mengumumkan perpisahan ini melalui pernyataan resmi yang juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi Arhan di dalam maupun luar lapangan.
“Arhan telah meninggalkan tim. Klub berterima kasih atas dedikasi yang diberikan dan mendoakan kesuksesan untuk kariernya di masa depan,” bunyi keterangan resmi dari Suwon FC.
Arhan, yang juga dikenal sebagai suami selebgram Azizah Salsha, kini menghadapi tantangan baru dalam karier sepak bolanya.
Penurunan Nilai Pasar
Keputusan Suwon FC untuk melepas Pratama Arhan tidak hanya berdampak pada statusnya sebagai pemain, tetapi juga pada nilai pasarannya.
Berdasarkan data dari Transfermarkt, harga pasar pemain asal Blora tersebut kini hanya berada di angka Rp2,61 miliar.
Nilai ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan saat pertama kali bergabung dengan Suwon FC pada awal 2024, di mana harga pasarannya masih mencapai Rp3,48 miliar.
Penurunan nilai pasaran Arhan telah terjadi secara bertahap selama dua tahun terakhir.
Nilai tertingginya tercatat pada 14 Desember 2021, ketika mencapai Rp5,65 miliar, bersamaan dengan kabar resmi kepindahannya ke Tokyo Verdy di Jepang.
Namun, angka tersebut mulai merosot pada Januari 2023 menjadi Rp4,35 miliar, seiring minimnya waktu bermain di Tokyo Verdy.
Pada Juni 2023, nilai pasar Arhan sempat mengalami sedikit peningkatan menjadi Rp4,78 miliar.
Sayangnya, tren ini tidak bertahan lama, dengan nilai pasarannya terus menurun hingga mencapai titik terendah saat ini, yaitu Rp2,61 miliar.
Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Arhan dalam mempertahankan performa di luar negeri.
Faktor Penurunan dan Masa Depan
Penurunan nilai pasar Pratama Arhan tidak lepas dari kurangnya menit bermain di klub-klub yang pernah diperkuatnya.
Meskipun dikenal memiliki potensi besar, kurangnya kepercayaan pelatih serta persaingan ketat di liga luar negeri menjadi kendala utama.
Dengan situasi ini, masa depan Arhan di dunia sepak bola profesional menjadi sorotan, apakah ia akan kembali ke tanah air atau mencoba peruntungan di klub lain di luar negeri.
Keputusan Suwon FC dan penurunan nilai pasar ini menjadi refleksi penting bagi Arhan untuk kembali membuktikan kualitasnya di lapangan. (udn)
Load more