Bintang muda timnas Indonesia U-20 asuhan Indra Sjafri menjadi rekan setim Jens Raven ini mencuri perhatian di ajang Toulon Cup yang digelar di Prancis pada beberapa bulan lalu.
Pemain yang kini membela Top Oss itu merupakan seorang pemain sayap yang telah mencetak tiga gol dari 17 laga di musim lalu bersama klub lamanya, FC Dordrecht.
Timnas Indonesia menghadapi Jepang dalam laga ketiga mereka di di mana tim Garuda Muda harus rela dihajar dengan skor 1-4 oleh Jepang di laga tersebut. Garuda Nusantara berhasil mencetak satu gol melalui tendangan penalti Mauresmo Hinoke pada menit ke-70.
Hinoke berhasil mendapatkan hadiah penalti usai dirinya dijatuhkan oleh pemain lawan di kotak terlarang.
Tak hanya sukses mencetak gol, Mauresmo Hinoke juga dinilai bekerja dengan apik sepanjang laga, dia sangat merepotkan lini pertahanan tim Jepang melalui pergerakan cepatnya saat membawa bola.
Duet Hinoke dan Jens Raven beberapa kali memberikan penyerangan berbahaya bagi tim lawan.
Sontak saja tak ayal aksi individual-nya dalam solo run dan kepiawaiannya dalam mengacak-acak pertahanan tim Jepang langsung membuat Mauresmo Hinoke banjir pujian.
Pemain kelahiran Belanda itu bahkan diharapkan oleh para suporter Garuda agar bisa segera resmi menyandang status Warga Negara Indonesia dengan mendapatkan Kartu Tanda Penduduk, setelah Jens Raven resmi mendapatkannya terlebih dahulu.
Namun sayang, Yussa mengatakan bahwa Hinoke tidak bisa bermain untuk timnas Indonesia meski memiliki darah keturunan Maluku Utara.
Sebab, Hinoke memiliki darah Indonesia dari generasi kelima keluarganya, di mana itu membuatnya tak bisa menjalani proses naturalisasi secara langsung.
"ah aku udah juga dapat informasi kalau dia itu keturunan generasi kelima dari Maluku Utara yaitu halmahera. Jadi kalau nggak salah di peraturan yang saat ini itu kalau pemain tersebut keturunan garis keturunannya itu dari generasi kelima atau ke atas dia tidak eligible buat memperkuat Timnas Indonesia," terang Yussa Nugraha. (ind)
Load more