tvOnenews.com - Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain sebelumnya menuai kontroversi, terutama karena keputusan wasit yang memimpin jalannya laga, Ahmed Al-Kaf.
Banyak yang merasa bahwa Al-Kaf cenderung berpihak pada tuan rumah, sehingga sejumlah keputusan yang diambilnya dinilai merugikan Timnas Indonesia.
Salah satu momen yang paling kontroversial adalah ketika wasit tidak segera meniup peluit untuk menandakan berakhirnya pertandingan.
Padahal hanya mendapatkan tambahan waktu hingga menit 90+6, namun wasit baru mengakhiri pertandingan pada menit ke-99.
Keputusan tersebut tentu membuat banyak pihak merasa keputusan wasit Al-Kaf tidak adil.
Setelah sempat mengalami keterpurukan, Timnas Indonesia kini berhasil menduduki posisi ketiga di klasemen Grup C dengan raihan enam poin.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk kekalahan dari China dan Jepang, perjalanan timnas tetap menjadi sorotan.
Banyak yang memuji perkembangan signifikan yang ditunjukkan oleh Timnas Indonesia.
Peningkatan performa ini cukup mengejutkan, mengingat skuad Garuda bersama Bahrain dan China dianggap sebagai tim underdog di Grup C.
Di grup ini, Indonesia harus bersaing dengan tiga negara kuat yang rutin tampil di Piala Dunia seperti Jepang, Arab Saudi, dan Australia.
Ketiganya dikenal sebagai tim langganan turnamen besar, termasuk edisi terakhir di Qatar.
Di sisi lain, Timnas Indonesia memulai putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia dengan menempati peringkat 130-an dalam ranking FIFA, yang semakin mempertegas betapa sulitnya perjalanan mereka.
Namun, meski begitu, potensi dan perkembangan mereka tetap menjadi harapan bagi para pendukung.
Perlahan, peringkat FIFA Timnas Indonesia bahkan mulai naik, hingga saat ini berada di posisi ke-127.
Talajic mengungkapkan kekagumannya terhadap Timnas Indonesia, yang kini dihuni oleh sejumlah pemain dengan nilai pasar yang cukup tinggi.
Pemain seperti Thom Haye (Rp 52 miliar), Calvin Verdonk (Rp 43 miliar), Sandy Walsh (Rp 26 miliar), dan Jay Idzes (Rp 24 miliar) menjadi bukti kualitas tim yang semakin meningkat.
Kehadiran pemain-pemain berbakat ini tentu saja menambah kekuatan Timnas Indonesia, menjadikannya semakin diperhitungkan oleh lawan-lawan di Grup C.
Di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan, yang membuat Dragan Talajic semakin mewaspadai ancaman yang mereka bawa ke kompetisi.
"Sebelum pengundian kami tidak punya ekspektasi apapun karena ini adalah 18 tim terbaik di Asia, kami berada di grup yang sulit tapi saya optimis kami akan berjuang untuk setiap poin dengan setiap lawan," kata Dragan Talajic.
Meskipun Indonesia berada di posisi terbawah dalam ranking FIFA Grup C, Dragan Talajic tetap menganggap Timnas Indonesia sebagai salah satu tim terbaik di Asia.
Menurutnya, meskipun tantangan yang dihadapi cukup berat, kualitas permainan yang ditunjukkan oleh Timnas Indonesia patut diacungi jempol.
"Kami berada di grup yang sulit, tapi saya yakin Timnas Indonesia bisa memberi kejutan," tambahnya.
Dari segi nilai pasar pemain, Indonesia kini menempati posisi keempat di Grup C.
Jepang berada di posisi teratas dengan total nilai pasar skuadnya mencapai Rp 5,1 triliun.
Australia mengikuti di urutan kedua dengan nilai pasar sebesar Rp 685 miliar, sementara Arab Saudi berada di posisi ketiga dengan total nilai pasar Rp 545 miliar.
Timnas Indonesia, dengan nilai pasar mencapai Rp 274 miliar, unggul atas China (Rp 220 miliar) dan Bahrain (Rp 162 miliar), menegaskan posisi mereka sebagai salah satu kekuatan yang semakin diperhitungkan di grup ini. (tsy)
Load more