tvOnenews.com - Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Indonesia. Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, resmi diberhentikan oleh PSSI.
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam konferensi pers yang digelar di Menara Danareksa.
Pengumuman tersebut sekaligus mengungkap rencana perkenalan pelatih baru pada tanggal 12 Januari mendatang.
Keputusan ini memicu berbagai spekulasi, salah satunya adalah mengenai masa depan Pratama Arhan di Timnas Indonesia.
Setelah didepak oleh Suwon FC karena minimnya menit bermain, posisi Arhan di skuad Garuda kini menjadi perbincangan panas di kalangan pecinta sepak bola.
Pratama Arhan sebelumnya menjadi sorotan karena minimnya kontribusi di Suwon FC.
Hal ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar.
Banyak yang mempertanyakan keputusan tersebut, apalagi posisi bek kiri di Timnas memiliki banyak pemain potensial lainnya.
Dengan pemecatan Shin Tae-yong, masa depan Arhan semakin tak pasti, terutama jika pelatih baru memiliki kebijakan berbeda dalam memilih pemain.
Kabar ini juga menjadi topik hangat di platform media sosial, khususnya di X.
Warganet ramai-ramai memberikan komentar mengenai nasib Arhan di Timnas tanpa keberadaan Shin Tae-yong.
“Fix si lempar lembing ga bakalan masuk squad lagi,” sindir salah satu pengguna, merujuk pada gaya lemparan ke dalam khas Arhan yang sering menjadi kunci permainan.
“Belum tentu, masih ada the power of bapak mertua,” tulis pengguna lain.
Ada pula yang berharap pelatih baru akan memberikan kesempatan kepada pemain lain seperti Elkan Baggott.
“Gue cuma berharap pelatih pengganti ga mainin si atlet lempar lembing dan Elkan Baggott comeback,” kata salah satu netizen.
“Emang nggak layak, masih banyak yang deserve jam terbang dan Verdonk mainnya konsisten di posisi itu,” balas yang lainnya.
Dengan pelatih baru yang akan diumumkan pada 12 Januari mendatang, banyak yang bertanya-tanya apakah Pratama Arhan masih akan menjadi pilihan utama di posisi bek kiri.
Pelatih baru tentu akan membawa visi dan strategi berbeda yang bisa memengaruhi keputusan pemilihan pemain.
Jika pelatih baru lebih mengutamakan pemain dengan performa konsisten di level klub, peluang Arhan untuk tetap menjadi bagian dari Timnas Indonesia bisa terancam.
Namun, di sisi lain, pengalaman dan kemampuan Arhan dalam situasi bola mati serta lemparan jauh tetap menjadi nilai tambah.
Jika pelatih baru melihat aspek ini sebagai kelebihan, Arhan masih punya peluang untuk bertahan di Timnas.
Minimnya menit bermain di Suwon FC menjadi peringatan bagi Pratama Arhan untuk lebih fokus pada pengembangan karier di level klub.
Bermain secara reguler di liga adalah salah satu cara untuk menunjukkan konsistensi dan layak dipanggil ke Timnas.
Kasus ini juga menunjukkan pentingnya evaluasi berkelanjutan bagi pemain yang minim kontribusi di klub, agar keputusan pemanggilan ke Timnas benar-benar berdasarkan performa dan kebutuhan strategi. (adk)
Load more