“Memecat orang yang meningkatkan derajat Indonesia dan membawa kebanggaan kepada negara. Jika ini adalah harga kesuksesan, apakah itu sepadan?” tanyanya.
We might as well rename Indonesia ?? the Netherlands B Team ?? at this point.
Bringing in a Dutch coach to speak Dutch to Dutch players.
Sacking the man who oversaw Indonesia's ascension and brought pride to the nation.
If this is the price of success... is it worth it? https://t.co/zE1tlVy37a— Jack (@thejacksvn) January 6, 2025
Jurnalis asal Australia, Paul Williams, yang negaranya akan menjadi lawan pertama Timnas Indonesia setelah kepergian Shin Tae-yong, turut berkomentar.
“Sebuah keputusan yang besar. Shin bukannya tanpa kesalahan, tapi Anda tidak bisa memperdebatkan rekornya sejak menjabat,” katanya di akun @PaulWilliams_85.
“Dengan sisa empat laga tersisa di Kualifikasi Piala Dunia zona Asia, tekanan ada kepada penggantinya untuk memberikan kesuksesan langsung, jika tidak apa gunanya? Yang pertama adalah Australia!” tambahnya.
A huge decision. Shin wasn't without his faults, but you can't argue with his record since taking over.
With only four games remaining in #AsianQualifiers, the pressure is on for his replacement to bring immediate success, otherwise what is the point?
First up... Australia! https://t.co/ypxiMbpmwc— Paul Williams (@PaulWilliams_85) January 6, 2025
Seorang jurnalis asal Eropa, Siavoush Fallahi, yang mengikuti Serie A secara khusus, tempat Erick Thohir pernah menjadi pemilik klub Inter Milan, ikut mempertanyakan.
Load more