“Selama pertandingan, para pemain kami terlihat tersesat, dan kami menang susah payah atas tim-tim kepulauan yang bahkan tak punya liga semi-profesional,” katanya.
In terms of recruiting, he's good. The players who joined us in 2015 only joined because he was the manager. But his tactics are horrible. During matches, our players looked lost, and we were scraping wins against islands that didn't even have a semi-professional league.— Curaçao Football News (@Curacaofootbal1) January 6, 2025
Secara khusus, media Curacao mengulas periode kedua Kluivert pada 2021, dengan keputusan absurdnya memainkan gelandang sebagai pemain sayap dan gelandang bertahan sebagai striker hingga disebut teroris.
“Kluivert kembali ke Curacao pada 2021 sebagai pelatih interim, Kluivert melalui enam laga dan hanya menang sekali dan kalah empat kali,” tandasnya.
“Dalam sebuah laga Kualifikasi Piala Dunia, dia memainkan salah satu gelandang kami sebagai pemain sayap dan gelandang bertahan sebagai striker dan kami kalah dan tersingkir. Orang itu adalah teroris,” terangnya.
Kluivert returned to Curaçao in 2021 as an interem coach, Kluivert managed 6 games and only won 1 and lost 4, in a WCQ match he played one of our midfielders as a winger and our defensive midfielder as a striker and we lost and got eliminated. The guy is a terrorist.— Curaçao Football News (@Curacaofootbal1) January 6, 2025
(rda)
Load more