Jakarta, tvOnenews.com - Timnas Indonesia seakan mendapatkan peringatan keras soal Patrick Kluivert yang ramai dirumorkan bakal ditunjuk sebagai pengganti Shin Tae-yong.
Pada hari Senin (6/1/2025) kemarin, PSSI telah resmi mengumumkan bahwa Shin Tae-yong tidak akan meneruskan pekerjaannya sebagai pelatih skuad Garuda.
Padahal, Timnas Indonesia sedang memperjuangkan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026, dengan menempati peringkat ketiga di Grup C pada saat ini.
Skuad Garuda baru akan kembali berjuang di putaran ketiga pada Maret 2025 mendatang dengan menghadapi Australia dan Bahrain.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan bahwa pelatih baru sudah ditetapkan dan akan tiba di Indonesia pada tanggal 11 Januari mendatang.
Calon kuat yang beredar adalah Patrick Kluivert, yang merupakan eks striker Timnas Belanda dan Barcelona.
Kluivert punya rekam jejak luar biasa sebagai pemain, namun tidak sebagai pelatih kepala, karena dia baru sekali menangani tim nasional, yaitu Curacao.
Selebihnya, Kluivert hanya pernah menjadi asisten pelatih untuk Kamerun dan Belanda. Di level klub, dia baru benar-benar melatih tim senior pada 2023 dengan menjabat sebagai juru taktik klub Turki, Adana Demirspor.
Pelatih berusia 48 tahun itu baru lima bulan menjabat sebagai pelatih untuk Adana Demirspor, dengan hanya melatih 20 pertandingan dan hanya delapan di antaranya yang berakhir kemenangan.
Dalam periode yang sama, Kluivert menelan enam kekalahan selagi enam laga lainnya berakhir imbang.
Di Timnas Curacao, Kluivert menjabat dalam dua periode berbeda pada Maret 2015 hingga Juni 2016, dan Mei 2021 hingga Oktober 2021.
Pada periode pertama, dia hanya menang tiga kali selagi imbang dua kali dan kalah dalam tiga pertandingan lainnya.
Sedangkan pada periode kedua, Curacao asuhannya hanya menang sekali dari enam laga selagi kalah tiga kali dan imbang dua kali.
Media Curacao di media sosial X, @Curacaofootbal1, memberi kesaksian tentang bagaimana Kluivert melatih Timnas Curacao.
Eks striker Barcelona itu disebut hebat dalam merekrut pemain, namun taktiknya tidak begitu meyakinkan dalam permainan.
“Dalam hal perekrutan, dia hebat. Pemain yang gabung dengan kami pada 2015 hanya bergabung karena dia pelatihnya. Namun, taktiknya sangat buruk,” kata akun tersebut pada Senin (6/1/2025).
“Selama pertandingan, para pemain kami terlihat tersesat, dan kami menang susah payah atas tim-tim kepulauan yang bahkan tak punya liga semi-profesional,” katanya.
In terms of recruiting, he's good. The players who joined us in 2015 only joined because he was the manager. But his tactics are horrible. During matches, our players looked lost, and we were scraping wins against islands that didn't even have a semi-professional league.— Curaçao Football News (@Curacaofootbal1) January 6, 2025
Secara khusus, media Curacao mengulas periode kedua Kluivert pada 2021, dengan keputusan absurdnya memainkan gelandang sebagai pemain sayap dan gelandang bertahan sebagai striker hingga disebut teroris.
“Kluivert kembali ke Curacao pada 2021 sebagai pelatih interim, Kluivert melalui enam laga dan hanya menang sekali dan kalah empat kali,” tandasnya.
“Dalam sebuah laga Kualifikasi Piala Dunia, dia memainkan salah satu gelandang kami sebagai pemain sayap dan gelandang bertahan sebagai striker dan kami kalah dan tersingkir. Orang itu adalah teroris,” terangnya.
Kluivert returned to Curaçao in 2021 as an interem coach, Kluivert managed 6 games and only won 1 and lost 4, in a WCQ match he played one of our midfielders as a winger and our defensive midfielder as a striker and we lost and got eliminated. The guy is a terrorist.— Curaçao Football News (@Curacaofootbal1) January 6, 2025
(rda)
Load more