Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah perubahan diprediksi bakal dirasakan Timnas Indonesia jika resmi dilatih oleh Patrick Kluivert, salah satunya gaya main skuad Garuda yang lebih menyerang.
Seperti diketahui, nama Patrick Kluivert dikabarkan bakal jadi pengganti Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia tahun ini.
Shin Tae-yong sendiri resmi berpisah dengan skuad Garuda dan diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pada konferensi pers Senin (06/01/2025) lalu.
Rumor Patrick Kluivert menggantikan Shin Tae-yong semakin mencuat setelah pakar transfer sepak bola Eropa, Fabrizio Romano mengkonfirmasi hal tersebut.
Romano melaporkan bahwa Patrick Kluivert telah mencapai kesepakatan dengan PSSI untuk menggantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Jurnalis asal Italia itu memastikan mantan striker Barcelona dan AC Milan itu siap menandatangani kontrak dengan PSSI dalam waktu dekat dengan durasi 2 tahun (hingga 2027) plus 2 tahun opsi perpanjangan.
Meski belum ada pernyataan resmi dari PSSI, namun jika benar Patrick Kluivert yang akan melatih Timnas Indonesia maka sejumlah perubahan diprediksi bakal dirasakan skuad Garuda bersama sang pelatih anyar.
Lantas apa sajakah perubahan tersebut? Untuk mengetahuinya berikut tvOnenews.com mengulas:
Taktik 4 Bek
Perubahan pertama adalah gaya bermain Timnas Indonesia tidak akan lagi menggunakan skema 3 bek melainkan 4 bek yang jadi andalan Patrick Kluivert.
Dilansir dari data Transfermarkt, disebutkan bahwa Patrick Kluivert lebih sering memakai taktik 4-2-3-1 dan sangat berbeda dengan Shin Tae-yong yang menggunakan skema 3-5-2.
Dengan menggunakan taktik 4-2-3-1, maka Patrick Kluivert bakal mengorbankan satu bek yang biasanya jadi langganan starter di era Shin Tae-yong.
Namun kelebihannya, lini serang Timnas Indonesia jadi makin agresif lantaran ada satu pemain yang berada di final third untuk melakukan penetrasi ke kotak penalti lawan.
Gaya Main Lebih Menyerang
Berikutnya adalah perubahan dari gaya bermain, di mana Timnas Indonesia era Patrick Kluivert nanti diprediksi bakal semakin agresif saat menyerang.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan era Shin Tae-yong yang lebih memaksimalkan counter attack untuk menekan.
Gaya bermain menyerang Patrick Kluivert tersebut bahkan mendapat ulasan dari FIFA saat dirinya masih melatih Timnas Curacao.
"Dia selalu percaya pada gaya sepak bola menyerang dan terus menggunakan taktik yang sama dalam perannya sebagai pelatih kepala Curacao," tulis FIFA.
"Tim Curacao meninggalkan 'gaya reaktif' mereka dan mulai membangun serangan mereka dari belakang, memainkan lebih banyak umpan di lapangan dalam upaya untuk mempertahankan penguasaan bola, dan menciptakan gerakan dengan mengandalkan umpan dan kecepatan yang lancar," tambah laman tersebut.
Komunikasi di Lapangan Lebih Cair
Perubahan terakhir adalah komunikasi antara pelatih dan pemain yang diprediksi lebih cair dari sebelumnya.
Seperti diketahui, pada era Shin Tae-yong komunikasi pelatih ke pemain lebih sering menggunakan penerjemah lantaran STY tidak bisa berbahasa Indonesia dan Inggris.
Hal ini bakal sedikit mempengaruhi instruksi serta keinginan pelatih saat di lapangan.
Namun setelah kehadiran Patrick Kluivert yang bisa berbahasa Inggris dan Belanda, sepertinya komunikasi pemain dan pelatih di lapangan bakal lebih lancar.
Apalagi mayoritas pemain diaspora Timnas Indonesia sempat lama bermain di Belanda, sehingga bakal jauh lebih mudah untuk memberikan instruksi kepada mereka.
(sub)
Load more