Jakarta, tvOnenews.com - Kabar pemecatan Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia mendapat sorotan dari banyak pihak.
Salah satunya dari Australia yang akan menjadi lawan Timnas Indonesia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret nanti.
Mereka juga turut mengomentari rumor soal Patrick Kluivert yang digadang-gadang bakal mengisi posisi kosong usai pemecatan STY -sapaan akrab Shin Tae-yong.
Keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong dan bakal mengganti dengan sosok Patrick Kluivert dinilai cukup aneh.
Dilansir dari akun Instagram @quotersbila, fans Australia tadi bahkan menilai Patrick Kluivert bukan sosok yang kredibel sebagai manajer atau pelatih tim.
"Langkah yang sedikit mengecewakan dari Indonesia. Saya gak ngerasa Kluivert adalah manajer yang kredibel," kata akun @Andrew_McVittie.
Spekulasi lain, penunjukkan Patrick Kluivert untuk melatih Timnas Indonesia disebut hanya sebagai strategi PSSI untuk menarik minat para pemain keturunan Belanda yang masih mungkin untuk membela Timnas Indonesia.
"Sepertinya Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) memilih pelatih asal Belanda hanya untuk menarik minat pemain-pemain Belanda yang masih mungkin bermain untuk Indonesia. Penunjukkan yang aneh," lanjutnya.
Seperti diketahui, PSSI baru saja menyudahi kerjasama dengan Shin Tae-yong pada Senin 6 Januari 2025 kemarin.
Melalui konferensi pers di Jakarta, Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir memastikan Shin Tae-yong sudah tidak lagi berstatus sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Berbagai spekulasi publik pun muncul setelahnya soal alasan PSSI memecat juru taktik asal Korea Selatan tersebut.
Tidak sedikit yang mengatakan kegagalan di Piala AFF 2024 jadi faktor utama berakhirnya kerjama PSSI dengan STY.
Namun, dengan tegas Ketum PSSI Erick Thohir mengatakan kegagalan di Piala AFF 2024 bukan menjadi alasan utama pemecatan Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
Dia mengatakan keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi dari kinerja sang juru taktik sejak beberapa pertandingan terakhir.
"Semua pertandingan yang kita ikuti ada evaluasi. Saya bilang kita melihat Indonesia vs China. Kalau dipikir-pikir terlihat ambisius padahal tidak, kita menghitung strategi atau target-target angka kemenangan sudah dihitung," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam pernyataan resminya.
"Bagaimana kalau kita waktu itu kalah dari Arab Saudi, apakah ada preskon hari ini? sudah pasti gagal ke Piala Dunia karena poinnya tidak ada," dia menambahkan.
Jadi jelas, keputusan PSSI yang terkesan memecat Shin Tae-yong "di tengah jalan" bukan tanpa perhitungan.
Erick Thohir pun berharap langkah yang diambil pihaknya bisa membawa dampak positif yang lebih sehingga Timnas Indonesia bisa memaksimalkan empat pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 nanti.
"Justru karena 4 laga ini kita berharap bisa menimba poin. Jadi sekecil apapun harus kita perbaiki, itu yang kita harapkan," tegasnya. (aes)
Load more