“Sebetulnya, ini bukan soal siapa benar dan siapa salah. Lebih tepatnya adalah bagaimana sang Ketua Umum mengambil langkah yang dirasa paling tepat demi menjaga atmosfer ruang ganti agar tidak menjadi ‘tong mesiu’ yang sewaktu-waktu meledak lebih dahsyat,” tulisnya.
Menurutnya, kerusakan hubungan antara pemain dan pelatih merupakan hal yang memang bisa terjadi, tanpa mengerdilkan jasa STY.
“Meski menyesakkan, saya mengajak publik untuk melihat dari perspektif yang lebih luas. Bukan berarti STY tak punya jasa,” katanya.
“Justru, kita semua tahu tangan dinginnya sudah melejitkan performa Timnas. Namun, di dunia kepelatihan, relasi antarpemain dan pelatih itu ibarat klop kunci dan gembok,” tambahnya.
Hinca menyebutkan jika perjuangan ini perlu dipandang sebagai tim secara keseluruhan agar tidak menjadi bumerang.
Load more