“Misalnya, pelatih lama dipertahankan, gagal lolos Piala Dunia, pasti yang dimaki-maki orang adalah pelatih lamanya itu. Ini nggak, Pak Erick ambil risiko itu," sambungnya.
Langkah ini tidak hanya berisiko secara popularitas, tetapi juga dari sisi finansial.
Arya menegaskan bahwa kompensasi puluhan miliar rupiah yang harus dibayarkan kepada Shin Tae-yong adalah beban yang berat bagi federasi.
Namun, ia yakin bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmen besar untuk membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Arya menekankan bahwa keputusan ini murni diambil demi kebaikan Timnas Indonesia, tanpa ada campur tangan atau kepentingan pihak lain.
"Tidak mungkin kan diperjualbelikan hal-hal itu, tidak akan ada yang mau beli puluhan miliar. Itu pun harus diambil, risiko itu," jelas Arya.
Load more