“Saya melihat benih-benih keributan bukan dimulai dari Kualifikasi Piala Dunia 2026, tapi dari Piala Asia 2023,” sambungnya.
Masalah semakin mencuat setelah pertandingan melawan Bahrain.
Akmal menjelaskan bahwa sejumlah pemain meminta Shin Tae-yong untuk berdiskusi mengenai taktik, sebuah praktik yang lazim dilakukan pemain yang berkarier di Eropa.
Namun, permintaan tersebut justru dianggap sebagai bentuk pembangkangan oleh Shin Tae-yong.
“Kelar melawan Bahrain ada yang aneh. Biasanya, pemain-pemain Eropa itu meminta adanya diskusi dengan pelatih untuk kepentingan strategi,” kata Akmal.
“Saya melihat ada ruang yang tidak dibuka oleh pelatih. Pemain yang meminta diskusi dianggap pembangkangan dan akhirnya ancamannya tidak dimainkan,” lanjutnya.
Ketegangan ini kemudian berdampak pada pertandingan melawan China.
Load more