Namun, Erick Thohir tidak menjelaskan secara spesifik alasan di balik pemecatan Shin Tae-yong sehingga menimbulkan beragam spekulasi di kalangan publik sepak bola Tanah Air.
Belakangan, Hinca Panjaitan yang pernah menjadi pengurus PSSI termasuk Ketua Komisi Disiplin PSSI buka suara membocorkan alasan sebenarnya di balik pemecatan STY.
Sebagai informasi, pada Kongres Luar Biasa PSSI tanggal 18 April 2015 di Surabaya, Hinca Panjaitan terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI bersama Erwin Dwi Budiawan.
Hingga pada akhirnya, Hinca ditunjuk sebagai Plt. Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa pada tanggal 3 Agustus 2016 untuk menggantikan posisi La Nyalla Mataliti.
Hinca Panjaitan yang pernah duduk belasan tahun di PSSI, memahami betul bagaimana ketegangan-ketegangan di belakang layar Timnas Indonesia saat ini yang lebih berpengaruh daripada adu taktik di atas rumput hijau.
"Saya paham, masyarakat kita sedang terbelah oleh emosi dan pertanyaan: 'Mengapa harus STY yang dipecat? Bukankah ia telah sukses mengantar Timnas ke level yang lebih tinggi?' Saya, secara pribadi, pun ikut menelan ludah penuh kejutan," kata Hinca Panjaitan, dikutip dari blog pribadinya.
Menurut mantan Ketum PSSI itu, Erick Thohir terpaksa harus mengambil keputusan besar untuk memecat Shin Tae-yong setelah terjadi dinamika antara STY dengan pemain khususnya personel naturalisasi.
"Tapi sekali lagi, sepakbola tidak cuma soal hasil di atas kertas, melainkan juga soal harmoni. Dari kacamata saya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, atau yang akrab disapa ET, tampaknya menghadapi situasi yang cukup kompleks terkait dinamika antara pelatih dan pemain, terutama para pemain diaspora kita," paparnya.
"Sebetulnya, ini bukan soal siapa benar dan siapa salah. Lebih tepatnya adalah bagaimana sang Ketua Umum mengambil langkah yang dirasa paling tepat demi menjaga atmosfer ruang ganti agar tidak menjadi “tong mesiu” yang sewaktu-waktu meledak lebih dahsyat," katanya lagi.
Load more