tvOnenews.com - Shin Tae-yong menjadi salah satu pelatih yang membawa harapan baru bagi Timnas Indonesia sejak bergabung pada akhir 2019.
Namun, sebelum ia resmi dipecat oleh PSSI, legenda Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, sudah pernah menyampaikan keresahannya tentang kebiasaan pergantian pelatih di tubuh Timnas.
Kritik Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas, ini mencuat kembali setelah Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, mengumumkan keputusan untuk mengakhiri kontrak Shin Tae-yong pada 6 Januari 2025.
Dalam sebuah wawancara yang diunggah di kanal Vincent dan Desta pada Mei 2021, Bambang Pamungkas mengungkapkan pandangannya yang relevan dengan situasi ini.
"Ya, kita masih selalu berpikir instan tentang hasil. Itu satu hal yang harus kita ubah," ujarnya.
Menurut Bepe, pergantian pelatih yang terlalu sering justru menjadi penghambat perkembangan Timnas Indonesia.
"Seharusnya kita kontrak jangka panjang. Kita lihat progresnya, baru kita tentukan dia itu berhasil atau tidak," tegasnya.
Sepanjang kariernya membela Timnas Indonesia selama 13 tahun, Bepe mengaku pernah bekerja sama dengan 11 pelatih berbeda.
Ia mengkritik kebijakan pergantian pelatih yang terlalu cepat, yang menurutnya tidak hanya merugikan pelatih tetapi juga pemain.
"Kalau cuma sekali event terus ganti [pelatih], yang kasihan bukan hanya pelatihnya, namun juga pemainnya nanti," tambah Bepe.
Kini, setelah tiga tahun sejak pernyataan itu disampaikan, pergantian pelatih kembali terjadi.
Shin Tae-yong, yang kontraknya seharusnya berlangsung hingga 30 Juni 2027, diberhentikan lebih awal oleh PSSI.
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Erick Thohir, yang menyebut adanya dinamika dalam skuad Garuda sebagai salah satu pertimbangan.
Namun, Erick tidak menjelaskan alasan spesifik di balik keputusan ini, yang kemudian memunculkan spekulasi di kalangan publik.
Sebagai pengganti, PSSI menunjuk Patrick Kluivert, mantan bintang sepak bola Belanda, untuk menukangi Timnas Indonesia.
Kontrak Patrick berdurasi dua tahun dengan opsi perpanjangan hingga 2027. Harapan besar kembali disematkan kepada Patrick untuk membawa skuad Garuda ke level yang lebih tinggi.
Namun, jika mengacu pada pandangan Bambang Pamungkas, konsistensi dan kesabaran dalam mendukung pelatih sangat dibutuhkan agar Timnas Indonesia bisa berkembang secara maksimal.
Ia pernah mengatakan, "Kalau pemain sudah beradaptasi, namun tiba-tiba [pelatihnya] diganti, ya berubah lagi. Itulah [yang menyebabkan] progres kita tersendat."
Keputusan PSSI untuk kembali mengganti pelatih menjadi pelajaran penting tentang perlunya stabilitas dan visi jangka panjang.
Seperti yang diungkapkan Bepe, "Kita punya pelatih bagus, progresnya bagus, tapi karena tidak juara, akhirnya diganti."
Kini, publik sepak bola Tanah Air berharap Patrick Kluivert dapat membawa Timnas Indonesia mencapai prestasi yang diimpikan, dengan dukungan penuh dari semua pihak tanpa tergesa-gesa mengharapkan hasil instan.
(anf)
Load more