tvOnenews.com - Ragnar Oratmangoen menjadi salah satu pemain naturalisasi di Timnas Indonesia. Namun, ia mengaku, bahwa bermain bersama Skuad Garuda justru menjadi kerugikan baginya.
Ragnar merupakan melakukan proses naturalisasinya saat Timnas Indonesia berada pada era kepelatihan Shin Tae-yong.
Ragnar resmi mendapat kewarganegaraan Indonesia, usai menjalani pengambilan sumpah WNI pada 18 Maret 2024 lalu.
Bersama dengan Thom Haye, Ragnar Oratmangoen menjalani prosesi pengambilan sumpah WNI di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.
Selain bermain untuk Timnas Indonesia, Ragnar juga diketahui tergabung dengan klub sepak bola asal Belgia, FCV Dender.
Ragnar menceritakan kepada media asal Belgia, soal bagaimana ia merasa kesulitan untuk bisa membela Timnas Indonesia dan FCV Dender.
Pelatih FCV Dender, Vincent Euvrard pun turut membeberkan masalah yang dialami oleh Ragnar dengan menyoroti jadwal padat pemain tersebut bersama Timnas Indonesia.
Diketahui, Ragnar kerap menghabiskan belasan jam untuk sampai ke Indonesia. Perjalanan melelahkan itu membuatnya mengalami jet lag.
"Jangan anggap ramah penerbangan dalam waktu lama. Ragnar sering menghabiskan sepuluh jam di pesawat untuk pertandingan internasional semacam itu. Ia kemudian melakukan perjalanan yang melelahkan dan mungkin jet lag" ujar Vincent, dikutip dari GvA.
"Lalu terkadang kembali hanya sehari sebelum pertandingan," lanjutnya.
Ragnar pun tidak menampik hal tersebut. Ia bahkan merasa, bahwa perkembangannya di FCV Dender terkadang terhambat, akibar dari banyaknya pertandingan yang harus ia lakoni bersama Timnas Indonesia.
"Saya akui bahwa perkembangan saya di Dender agak melambat karena banyaknya pertandingan internasional," ujar Ragnar.
"Namun, tidak ada lagi pertandingan internasional yang direncanakan untuk sepuluh pertandingan kompetisi yang tersisa," lanjutnya.
Meski begitu, Ragnar mengaku bahwa dirinya tetap merasa terhormat untuk bertugas di Timnas Indonesia. Ia juga harus tetap menjaga mimpi besar, agar Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026.
Di satu sisi, ia juga merasa bahwa kompetisi internasional menguntungkan baginya. Sebab, ia juga butuh ritme kompetisi.
"Mohon hati-hati, saya senang bisa membela negara saya (Indonesia), itu benar-benar suatu kehormatan," ujar Ragnar.
"Awalnya, pertandingan internasional sebenarnya menguntungkan saya, karena saya butuh ritme kompetisi," lanjutnya.
"Kemudian, itu menjadi kerugian dan membuat saya kehilangan waktu bermain di Dender," ujarnya.
Meski demikian, Ragnar masih menyimpan asa untuk bisa berlaga di Piala Dunia 2026 bersama Timnas Indonesia.
Ia bahkan berharap, agar Skuad Garuda bisa menduduki peringkat kedua di klasemen Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Supaya bisa lolos ke Piala Dunia.
"Saya ingin sekali pergi ke Piala Dunia bersama Indonesia dan itu masih sangat mungkin. Jepang tidak tertandingi di puncak grup kami, tetapi posisi kedua juga memberi kami hak untuk lolos. Kami memiliki satu poin lebih sedikit dari Australia dan berada di posisi ketiga bersama Bahrain, Tiongkok, dan Arab Saudi," ujarnya. (ism)
Load more