Rumor Konflik Shin Tae-yong dengan Para Pemain Keturunan Belanda di Timnas Indonesia Ternyata Sampai Jadi Sorotan Media Luar Negeri: Ikut Singgung Keputusan PSSI

Jakarta, tvOnenews.com - Rumor perselisihan Shin Tae-yong dengan para pemain keturunan Belanda di Timnas Indonesia rupanya sampai menjadi sorotan media luar negeri.

Salah satu media Vietnam, soha.vn bahkan memuat kabar tersebut dalam tulisan mereka terkait pemecatan Shin Tae-yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia.

"Selepas final Piala AFF 2024 antara Vietnam dan Thailand, PSSI membuat heboh dengan mengumumkan pemecatan pelatih kepala Shin Tae-yong dan penunjukan Pak Patrik Kluivert sebagai penggantinya," tulis media Vietnam soha.vn.

Sumber :

• instagram/shintaeyong7777

"Langkah Federasi Sepak Bola Indonesia ini menuai banyak kontroversi. Shin Tae-yong membawa banyak kesuksesan. Timnas Indonesia masih memiliki kesempatan untuk berpartisipasi di Piala Dunia 2026," lanjut mereka.

"Namun perselisihan dengan banyaknya bintang naturalisasi Belanda membuat posisi pelatih Shin Tae-yong tak lagi stabil. Pada akhirnya, PSSI memilih memihak sang pemain dan mencopot pelatih kepalanya," tulis media tersebut.

Rumor terkait konflik internal di Timnas Indonesia saat itu beredar usai Skuad Garuda ditahan imbang Bahrain 2-2 pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Situasi yang tidak kondusif kemudian membuat pasukan Shin Tae-yong digulung China 2-1 pada laga berikutnya.

Berawal dari dua rentetan hasil buruk tersebut, rumor konflik antara Shin Tae-yong dan sejumlah pemain pun muncul.

Ketum PSSI, Erick Thohir juga sempat membeberkan terkait adanya dinamika yang cukup kompleks di Timnas Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Erick Thohir pada konferensi pers PSSI terkait pemecatan Shin Tae-yong yang berlangsung pada 6 Januari 2025 kemarin.

"Kalau saya lihat, memang dinamika ini cukup kompleks," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers.

"Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa, mungkin kurang baik juga," lanjutnya.

"Tapi ini sudah dirasakan sejak pertandingan, bahkan mungkin sebelum Indonesia lawan China, tetapi waktunya terlalu mepet," ujarnya lagi.

Dia mengatakan keputusan tersebut diambil setelah melakukan evaluasi dari sejumlah pertandingan terakhir Skuad Garuda.

"Timnas ini perlu juga menjadi perhatian khusus oleh kami dalam evaluasi, kita melihat perlu ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain," lanjut Erick Thohir.

Selain itum faktor komunikasi juga jadi salah satu isu yang cukup serius di tubuh Timnas Indonesia saat itu.

"Lalu komunikasi yang lebih baik dan tentu implementasi program yang lebih baik secara menyeluruh," ucap Erick menambahkan. (aes)