Menurutnya, gaya permainan di Asia lebih menekankan pada kerja keras dan intensitas fisik, termasuk berlari lebih banyak di lapangan.
"Tapi seperti yang bilang, di Asia kita lebih mementingkan kerja keras (banyak lari). Itu juga adaptasi yang saya rasakan," jelas Ragnar yang kerap dijuluki Wak Haji oleh rekan-rekannya.
Meski demikian, Ragnar mengapresiasi gaya kepelatihan Shin Tae-yong yang dianggapnya membawa pelajaran baru.
Ia juga menyebut bahwa keterbatasan bahasa adalah satu-satunya kendala berarti selama ia berada di Timnas Indonesia.
"Hanya soal keterbatasan bahasa saja. Jadi terkadang menyulitkan," katanya.
"Saya pikir dia (Shin Tae-yong) pelatih baik. Setiap pelatih akan membawa pelajaran baru," tambah Ragnar.
Sebagai pemain keturunan Maluku yang kini menjadi bagian penting dalam skuad Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
Load more