Jakarta, tvOnenews.com - Jurnalis Korea Selatan menyebut keputusan PSSI untuk memutus kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia bisa dimengerti.
PSSi secara mengejutkan membuat keputusan kontroversial dengan memecat Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Keputusan itu dinilai terlalu berisiko, karena Timnas Indonesia akan menghadapi lanjutan ronde ketiga Kualifikasi piala Dunia 2026 zona Asia.
Skuad Garuda dijadwalkan bertemu Australia di Sydney Football Stadium pada 20 Maret 2025. Berselang lima hari, Indonesia akan menghadapi Bahrain.
Selain itu, Shin Tae-yong telah banyak memberikan prestasi buat sepak bola Indonesia sejak menjadi pelatih Tim Merah Putih pada 2020 lalu.
STY sukses membawa Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Timnas Indonesia U-23 yang baru pertama kali tampil di Piala Asia U-23 pun berhasil ia bawa hingga menembus babak semifinal.
Dengan demikian, tidak ada alasan secara teknis yang membuat PSSI harus memecat pelatih asal Korea Selatan tersebut.
PSSI akhirnya menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong.
Penunjukkan pelatih asal Belanda itu pun menuai pro dan kontra, karena tidak memiliki CV yang cukup mentereng.
Akan tetapi, jurnalis asal Korea Selatan, Steve Han mencoba memahami sudut pandang dari PSSI soal keputusan memecat STY.
???? This won't be a popular opinion in Korea or even Indonesia:
It's a philosophical debate. PSSI's decision seems cruel, but their "preference" is understandable considering how obsessively focused they are on convincing players born in the Netherlands to play for Indonesia. https://t.co/98Q631qwJv— Steve Han • 한만성 (@realstevescores) January 16, 2025
"Ini tidak akan menjadi opini yang populer di Korea atau bahkan Indonesia:," tulis Steve Han dikutip dari akun X-nya, Kamis (16/1/2025).
Dia mengatakan, keputusan PSSI untuk memecat Shin Tae-yong secara tiba-tiba dengan prestasi mentereng memang terkesan kejam.
"Ini adalah perdebatan filosofis. Keputusan PSSI tampaknya kejam, tetapi "preferensi" mereka dapat dimengerti mengingat betapa terobsesinya mereka untuk meyakinkan pemain kelahiran Belanda untuk bermain untuk Indonesia," tulis Steve Han.
Steve Han pun menyatakan bahwa pemain yang ada di Timnas Indonesia berbeda dengan beberapa tahun lalu ketika STY awal-awal melatih.
Saat ini, pemain-pemain yang dimiliki oleh Indonesia sudah naik level dan menuntut metode pelatihan dan elemen taktis. (fan)
Load more