tvOnenews.com - Bek naturalisasi asal Belanda yang terkenal sangat tangguh saat masa primanya, Diego Michiels menceritakan momen memalukan saat membela timnas Indonesia.
PSSI baru saja mengumumkan pelatih baru timnas Indonesia, Patrick Kluivert yang akan menjadi suksesor Shin Tae-yong membawa Garuda menuju ke Piala Dunia 2026.
Patrick Kluivert akan dibantu oleh dua asisten pelatih yang juga berasal dari Belanda, mereka adalah Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Pelatih keturunan Suriname merupakan mantan striker Belanda timnas Belanda era 1994 hingga 2004.
Ia terkenal dengan kemampuan finishing-nya, pergerakan dan juga teknik yang sangat baik.
Pria berusia 48 tahun itu pernah memenangkan Liga Champions bersama Ajax pada tahun 1995, La Liga saat berseragam Barcelona dan membela klub-klub terkenal seperti AC Milan, PSV, Newcastle, Valencia, dan Lille.
Dalam karier kepelatihan, dia pernah melatih timnas Curacao dan asisten di timnas Kamerun, terakhir dia melatih di Liga Turki yakni klub Adana Demirspor yang dipecat pada Desember 2023.
Sebagaimana diketahui, kini timnas Indonesia tengah bersaing di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tim Garuda memiliki empat pertandingan tersisa yang sangat penting untuk menjaga asa ke putaran selanjutnya Piala Dunia. Tugas pertama Kluivert adalah dua laga penting timnas Indonesia pada laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Marselino Ferdinan dan kawan-kawan akan bertandang menghadapi Australia pada Kamis, 20 Maret 2025. Laga itu akan menjadi debut Patrick Kluivert sebagai juru taktik timnas Indonesia.
Laga perdana bagi Patrick Kluivert di tim nasional Indonesia ini sekaligus pembuktian bahwa kualitasnya di atas Shin Tae-yong.
Kemudian selang lima hari, Patrick Kluivert akhirnya akan merasakan atmosfer Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat Indonesia menjamu Bahrain pada 35 Maret 2025.
Sudah tak mau ingat, Diego Michiels ungkap pengalaman memalukan membela timnas Indonesia
Pemain naturalisasi sekaligus kapten Borneo FC, Diego Michiels ini memiliki keturunan Indonesia dari sang ayah, Robbie Michiels, sementara ibu dari Belanda, Annet Kloppenburg.
Sebelumnya, Diego Michiels mencuri perhatian PSSI ketika bermain di klub Belanda yakni Go Ahead Eagles, kemudian ditawari membela timnas Indonesia.
Setelah usianya menginjak usia 21 tahun, Diego Michiels resmi menjadi WNI pada 3 agustus 2011.
Ia langsung membela tim Garuda, saat masuk skuad asuhan Rahmad Darmawan yakni timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2011, Indonesia mendapatkan medali perak.
Klub pertama yang dibela pemain kelahiran 8 Agustus 1990 ini adalah Pelita Jaya FC dari tahun 2011 hingga 2013.
Sementara itu acara bincang di Youtube Vivagoal Indonesia, Diego Michiels membagikan kisahnya ketika pertama kali gabung dengan timnas Indonesia.
"Saya ingat pertama kali saya datang di hotel timnas waktu itu, nah saya tunggu di lobi, tim baru datang, keluar dari bus cuma pakai sandal jepit, rompi (latihan), tas begitu," ujarnya dilansir Youtube Vivagoal Indonesia.
"Terus agen saya bilang, yang ini timnas ini, ha terus saya bilang tim bola ini," ungkapnya merasa terheran-heran.
Diego Michiels mengaku terkejut karena tak seperti biasanya di tim-tim Liga Belanda, para pemain sebelum latihan dan sesudah latihan pasti berpakaian rapi ketika keluar dari stadion.
"Itu saya kaget, itu saja. Tapi sekarang saya juga begitu," ucapnya seraya tertawa.
"Kalau di Belanda, kita kumpul di sana diberi makan, porsi ini itu, abis latihan harus sama-sama makan lagi, protein fitness segala macam, taat aturan," terangkan Tak hanya itu, selalu dilakukan pengukuran berat badan bagi para pemain.
Kemudian, ditanyakan soal skuad timnas Indonesia dibantai oleh Bahrain dengan skor 0-10 di ajang kualifikasi Piala Dunia 2014.
Pertandingan timnas Indonesia kontra Bahrain berlangsung di Bahrain pada 29 Februari 2012.
"Saya juga bingung sekali, serius. Saya masuk di lapangan, tiba-tiba, wah parah dalam beberapa menit kiper sudah kartu merah," ujar Diego.
"Penalti berapa, saya bingung sekali," sambung.
"Apa yang terjadi saat itu, waktu jeda di ruang ganti bagaimana situasinya?" tanya Host Vivagoal Indonesia.
"Saya lama di lapangan, mungkin sampai 30 menit baru saya masuk ke ruang ganti, itu parah sekali." ujarnya.
Tak sampai disitu saja, ketika pulang ke Indonesia tim skuad Garuda sampai diinterogasi oleh pihak Interpol.
"Sampai dipanggil oleh Interpol, mungkin mereka pikir match fixing kah apa kah," imbuhnya.
"Tapi jujur waktu itu, pemainnya juga tidak maksimal karena IPL, lawan tim arab lagi," ujarnya.
Bahkan, imbas pertandingan yang berakhir 0-10 itu di Bahrain membuat Diego tak mau keluar rumah.
Ditanyakan saat itu dirinya bermain di klub mana, Diego Michiels sempat lupa sebelum akhirnya menyebut membela Sriwijaya FC pada tahun 2014.
Oki Rengga pun menyindir Diego,"memang ingatan jangka pendeknya," membuat gelak tawa di antara para host.
Kala itu, timnas Indonesia dipimpin oleh pelatih, Aji Santoso. Di mana saat itu cukup terkendala memanggil para pemain terbaik di Indonesia, karena terjadinya dualisme kompetisi. (ind)
Load more