"Waktu putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia, waktu itu pertandingan pertamanya, kami main tandang melawan Irak. Pertandingan berikutnya melawan Filipina, harusnya main di kandang Indonesia," ujar STY mengawali ceritanya.
"Tapi, karena Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 waktu itu, stadion semua dipakai. Alhasil venue pertandingan berubah, jadinya kami berangkat main tandang ke Filipina," lanjutnya.
Menurut penuturan Shin Tae-yong, PSSI tidak menyiapkan hal-hal terkait keberangkatan pemain Timnas Indonesia menuju Irak dan Filipina.
Hal itu membuat STY bingung. Sebab, info jadwal keberangkatan sudah diberikan sejak 1 bulan sebelumnya.
Alhasil, saat keberangkatan menuju Irak, pemain beserta kru harus terbagi menjadi dua tim. Satu tim harus transit lebih dulu ke Uni Emirat Arab, sedangkan satu tim lagi terbang lewat Doha, Qatar.
Tak sampai di situ, kelas pesawat yang diminta adalah bisnis. Namun, PSSI justru memberikan kelas ekonomi.
Alhasil, para pemain merasa tak nyaman dan kelelahan. Sebab, mereka harus duduk di kursi ekonomi selama berjam-jam.
Load more