tvOnenews.com - Rizky Ridho punya kisah yang menyentuh hati karena Shin Tae-yong, mantan pelatih Timnas Indonesia yang menjadikannya bek yang disegani se-Asia.
Kepergian Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia masih diratapi oleh banyak pihak, terutama para suporter Garuda.
Sang pelatih asal Korea Selatan dipecat oleh PSSI pada 6 Januari 2025 lalu di tengah harapan tinggi menuju ke Piala Dunia 2026.
Shin Tae-yong tengah berupaya untuk membawa skuad Garuda terbang tinggi, menuju ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan.
Pada saat ini, Timnas Indonesia memiliki enam poin dari enam laga, dan kelolosan secara otomatis ke putaran final terbuka lebar karena hanya berjarak satu poin dari tim peringkat kedua, Australia.
Namun, PSSI memutuskan untuk mencopot STY, menggantinya dengan Patrick Kluivert yang akan menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia pada Maret nanti.
Tak hanya para suporter, para pemain Timnas Indonesia pun turut meratapi kepergian pelatih yang sudah mengabdi lima tahun untuk Garuda tersebut.
Ridho menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia senior pada 2021 di bawah asuhan STY pada usia 19 tahun.
Hingga kini, pemain berusia 23 tahun itu sudah mengemas 42 penampilan bersama Timnas Indonesia di level senior.
Dia juga menjadi andalan Shin Tae-yong di berbagai level untuk Timnas Indonesia, mulai dari U-19 hingga U-23 yang berjuang ke Olimpiade Paris 2024 pada Piala Asia U-23 2024 lalu.
“Awal Shin Tae-yong datang [2020], ada seleksi 60 orang di Cikarang, ada TC dan ada uang saku, saya kumpulkan itu, lumayan,” kata Ridho dalam podcast Sport77 di kanal YouTube-nya pada beberapa bulan lalu.
“Habis TC itu berangkat ke Thailand dan kemudian akhirnya ke Kroasia,” sambung bek yang kini membela Persija Jakarta tersebut.
Ridho mengaku belum tahu banyak soal gizi pada awal kariernya sebagai pesepak bola hingga akhirnya dia bertemu Shin Tae-yong.
“Dulu, saya hanya beli tahu dan tempe yang harganya Rp5 ribu dan sambal saja. Karena kala itu, saya belum tahu makanan yang sehat seperti apa. Yang penting perut terisi dan bisa latihan,” kata Ridho dalam podcast tersebut.
“Mungkin sebelum latihan, kami tidak makan sambal. Cuma ya, setelah latihan, kami makan juga sambal. Ya mau gimana, semua kita makan. Yang penting, cukup di budget kita,” tambahnya.
Ridho bersaksi bahwa STY memberi tahunya tentang perbedaan makanan yang mengandung protein, karbohidrat dan yang lainnya ketika dia di Timnas Indonesia.
“Saya baru tahu kalau makanan ini mengandung protein, karbohidrat, dan lainnya saat gabung Timnas Indonesia bersama pelatih Shin Tae-yong. Serius ini,” tukas Ridho.
Nama Rizky Ridho kini sudah dikenal di Asia, hingga klub-klub dari Jepang dan Korea Selatan dikabarkan berminat kepadanya.
Tak hanya itu, menurut Goalpost Asia, Ridho juga masuk radar klub Liga Italia yang dimiliki oleh orang Indonesia, Como.
Kisah Ridho sampai ke tempatnya saat ini banyak ditemani oleh Shin Tae-yong, yang diakui oleh sang pemain sangat berjasa dalam kariernya.
Dalam pesan perpisahannya di Instagram beberapa waktu lalu, Ridho mengaku menganggap STY lebih dari sekadar pelatih.
“Beliau bukan sekadar pelatih, tapi juga mentor, orangtua, teman dan panutan. Ia mendorong saya melampaui batas, menanamkan kedisiplinan, membangun mental kuat dan membantu saya tumbuh menjadi pemain seperti sekarang,” kata Ridho di Instagram-nya.
“Saya sangat menghargai setiap pelajaran dan kesempatan yang telah diberikan. Terima kasih atas kepercayaan, dorongan, dan dukungan yang tak pernah luntur,” lanjut Ridho.
Jasa STY tak berakhir pada raihan poin di lapangan hijau semata, melainkan juga kepada pribadi Rizky Ridho yang kini menjadi bek tengah yang disegani di Asia.
(anf)
Load more