Jakarta, tvOnenews.com - Pemain keturunan Indonesia, Mauro Zijlstra mengakui tak jadi prioritas bagi PSSI untuk menaturalisasinya guna mendapatkan paspor Indonesia.
Diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23, Mauro Zijlstra pun masih belum tahu kapan akan memulai naturalisasinya.
"Aku bermain dengan baik musim ini, aku mencetak 9 gol dan tiga assist dari 12 pertandingan dan sudah bergabung dengan tim senior, aku berharap PSSI melihat itu," kata Mauro Zijlstra dikutip dari kanal YouTube Yussa Nugraha dikutip Selasa (21/1/2025).
Biasanya, PSSI akan mengundang pemain yang akan dinaturalisasi ke Indonesia untuk menyaksikan penampilan Timnas Indonesia.
Mauro Zijsltra pun berharap dia bisa menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia dimana terdekat Kevin Diks cs akan tampil menjamu Bahrain.
"Saya juga tidak tahu persis bagaimana suasananya karena saya belum pernah kesana, sementara terlihat sangat indah di sana, tapi saya sendiri belum pernah kesana, saya harap itu akan segera terjadi," kata Mauro.
Meski demikian, Mauro Zijlstra tak berkecil hati dengan melakukan upgrade pada kualitasnya sebagai pemain sepak bola.
Pemain Volendam ini sudah mulai gabung dengan tim senior dan bahkan sudah mendapatkan debutnya di Liga Belanda.
Di usianya yang baru 20 tahun, Mauro Zijlstra pun memilih untuk upgrade diri dengan belajar Bahasa Indonesia.
Saat ini dia memiliki aplikasi di ponselnya untuk belajar Bahasa Indonesia.
Namun dia ingin dapat belajar lebih cepat dengan mengikuti kursus.
"Saya pakai Duolingo, tapi saya sudah gunakan itu cukup lama, tapi sepertinya saya akan ambil kursus dengan seorang guru, jadi bisa lebih mudah daripada dengan aplikasi," kata Mauro.
Mauro ingin mengikuti jejak pemain keturunan Indonesia lainnya yang sudah mahir berbicara dalam Bahasa Indonesia.
"Saya ingin belajar setiap pekan dan memasukkan kursus itu dalam jadwal, tapi sebelum itu saya ingin terbang ke Indonesia," katanya.
Mauro Zijlstra mengakui Timnas Indonesia yang masih butuh striker murni bisa meliriknya jika naturalisasinya selesai.
"Sebenarnya Ragnar dan Rafael adalah pemain sayap, Timnas Indonesia membutuhkan striker murni, mau ada Ole Romeny tapi dia juga adalah sayap murni, jadi masih ada kesempatan untuk saya," katanya. (hfp)
Load more