"Dalam hal perekrutan, dia bagus. Para pemain yang bergabung dengan kami (Timnas Curacao) pada tahun 2015 hanya bergabung karena dia adalah pelatihnya," tulis @Curacaofootbal1 pada awal Januari 2025 lalu.
"Namun, taktiknya buruk sekali (miskin taktik). Selama pertandingan, para pemain kami tampak kebingungan, dan kami hanya bisa menang tipis melawan pulau-pulau yang bahkan tidak memiliki liga semi-profesional," imbuhnya.
Pernyataan dari media Curacao itu merujuk pada pengalaman Patrick Kluivert saat menukangi Timnas Curacao pada 2015.
Bersama Curacao, pelatih asal Belanda itu gagal membawa negara tersebut lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.
Kemudian pada Mei 2021, Patrick Kluivert kembali menangani Curacao sebagai pelatih sementara untuk menggantikan Guus Hiddink yang terkena COVID-19.
Namun, dia hanya menang 1 kali dan kalah 4 kali dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Ia juga melakukan eksperimen pada penempatan pemain ang gagal.
"Kluivert kembali ke Curacao pada tahun 2021 sebagai pelatih sementara, Kluivert menangani 6 pertandingan dan hanya menang 1 kali dan kalah 4 kali, dalam pertandingan WCQ (kualifikasi Piala Dunia) ia memainkan salah satu gelandang kami sebagai pemain sayap dan gelandang bertahan kami sebagai penyerang dan kami kalah dan tersingkir. Orang itu teroris," tulis @Curacaofootbal1.
Load more