tvOnenews.com - Belakangan ini, semakin banyak pemain naturalisasi yang bergabung dengan Timnas Indonesia, yang tentu saja memunculkan pro dan kontra.
Salah satu isu yang sering kali mencuat adalah kekhawatiran bahwa pemain lokal akan terpinggirkan oleh kehadiran para pemain keturunan.
Kritik pun datang dari beberapa pihak yang mempertanyakan kebijakan PSSI dan keputusan pelatih terkait pemanggilan pemain naturalisasi.
Mereka khawatir bahwa peluang pemain lokal untuk tampil di Timnas Indonesia akan semakin terbatas.
Namun, meski perdebatan tentang pemain naturalisasi terus bergulir, fakta menarik muncul mengenai hubungan antar pemain di dalam skuad Garuda.
Exco PSSI, Arya Sinulingga, pernah berbagi pandangannya mengenai suasana tim.
Para pemain lokal, menurutnya, menunjukkan kedewasaan yang luar biasa dalam menyambut kehadiran pemain naturalisasi.
Ini menjadi bukti bahwa, meskipun ada perbedaan pandangan, solidaritas di dalam tim tetap terjaga dengan baik.
"Hebat lo pemain-pemain lokal kita, pemain-pemain liga kita semua. Mereka dewasa, sangat dewasa. Penerimaannya terhadap temen-temen diaspora itu bagus banget," kata Arya Sinulingga dikutip dari kanal YouTube miliknya.
Salah satu contoh nyata dari keharmonisan tim adalah kiper Ernando Ari, yang meskipun posisinya tergeser oleh Maarten Paes, justru merasa bersyukur bisa belajar banyak dari kiper FC Dallas tersebut.
Keputusan ini menunjukkan sikap profesional dan rendah hati Ernando, yang melihat peluang untuk berkembang meski harus bersaing dengan pemain naturalisasi.
Di sisi lain, para pemain diaspora juga menunjukkan sikap terbuka kepada pemain lokal.
Mereka dengan senang hati berbagi ilmu dan pengalaman tanpa ada kesan eksklusif atau perbedaan.
Arya Sinulingga menegaskan bahwa di dalam skuad Timnas Indonesia, tidak ada sekat antara pemain naturalisasi dan lokal.
Semua pemain saling mendukung, saling menguatkan, dan menjalin hubungan yang sangat akrab.
Solidaritas ini menjadi pondasi kuat bagi kesuksesan tim di masa depan.
"Kemudian temen-temen diaspora pun, mereka nggak pelit ilmu, nggak ada. Jadi mereka terbuka banget, ketawa," jelas Arya.
"Dan mereka nggak ada yang namanya ngumpul sama ini ini, nggak ada, nyatu aja," lanjutnya.
Salah satu sosok yang disebut memiliki peran krusial dalam mempererat hubungan antar pemain adalah Sandy Walsh.
Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa Sandy berperan sebagai jembatan yang menyatukan pemain diaspora dan lokal, terutama bagi para pemain baru yang baru bergabung dengan Timnas Indonesia.
Dengan sikap terbuka dan kemampuannya bergaul, Sandy mempermudah proses adaptasi pemain-pemain baru dan membuat semua orang merasa diterima serta nyaman dalam tim.
Keberadaannya membantu menciptakan suasana yang inklusif, di mana setiap pemain, baik lokal maupun naturalisasi, bisa saling mendukung dan bekerja sama demi mencapai tujuan bersama.
"Yang namanya Sandy Walsh, itu hebatlah," seru Exco PSSI.
"Dia itu sangat bisa menyatukan semua orang baru ke dalam (Timnas Indonesia). Ya kayak jembatan ya. Jembatannya itu dia," jelasnya.
"Jadi kita beruntung punya Sandy Walsh juga, yang menjadi bridging untuk temen-temen yang baru masuk bisa langsung berbaur," pungkasnya.
Dengan terciptanya suasana yang semakin harmonis di dalam tim, diharapkan kerjasama antara pemain lokal dan naturalisasi dapat terus berkembang, membentuk sinergi yang semakin solid.
Hal ini diharapkan dapat membawa Timnas Indonesia meraih prestasi yang lebih gemilang di masa depan. (tsy)
Load more