Jakarta, tvOnenews.com - Pemain keturunan Indonesia, Radja Nainggolan, yang sedang jadi pembicaraan karena ditangkap polisi, pernah mengomentari para pemain naturalisasi Timnas Indonesia.
Pada hari Senin (27/1/2025) lalu, Nainggolan bersama 17 orang lainnya ditangkap oleh kepolisian Brussels karena dugaan penyelundupan kokain.
Namun demikian, Mounir Souidi, pengacara yang mewakili Nainggolan, menegaskan bahwa kliennya tidak punya kaitan dengan dunia obat-obatan terlarang sama sekali.
“Tidak ada elemen yang bisa mengindikasikan bahwa klien kami terlibat atau menyadari adanya aktivitas obat-obatan terlarang tertentu dalam kasus ini,” katanya, dilansir dari HLN.
Mantan pemain Inter Milan dan AS Roma itu pun dikabarkan sudah dibebaskan pada hari Rabu (28/1/2025) kemarin, sebagaimana pemberitaan dari HLN.
Radja Nainggolan menjadi pembicaraan karena dia merupakan pemain keturunan Indonesia yang punya karier cemerlang di Eropa.
Dia adalah pemain yang eligible di mata FIFA jika dinaturalisasi, namun tidak mungkin lagi membela Timnas Indonesia karena sudah mengemas 30 caps bersama Timnas Belgia.
Pada 2023 lalu, gelandang berusia 36 tahun itu gabung dengan klub Indonesia, Bhayangkara FC, dan pernah berbicara tentang Timnas Indonesia.
Pada saat itu, pemain naturalisasi di skuad Garuda sudah mulai banyak dan Nainggolan mengenal beberapa di antaranya.
Dia mengenal Sandy Walsh yang memang besar dan berkarier di Belgia, selagi pernah bermain menghadapi Jordi Amat.
“Saya mengenal dua pemain yang pernah berhadapan dengan saya. Sandy Walsh adalah teman baik saya,” kata Nainggolan pada November 2023 lalu.
“Saya juga pernah bermain melawan Jordi Amat karena dia pernah bermain di Liga Belgia juga,” tuturnya.
Nainggolan mengomentari bagaimana Sandy Walsh dan Jordi Amat mengambil keputusan berani untuk bermain bagi Timnas Indonesia.
Sebab, sebagai pesepak bola yang berkarier di luar Indonesia, mereka harus terbang hingga belasan jam demi membela tim nasional.
“Itu sulit untuk pulang-pergi ke sini, karena Anda harus memiliki fisik yang bugar sebagai pesepak bola,” katanya.
“Anda harus beristirahat setelah terbang selama 14-15 jam, itu sulit. Mungkin lebih tepat untuk bermain bagi negara tempat Anda tinggal,” sambungnya. (rda)
Load more