Jakarta, tvOnenews.com - Warga Belanda ternyata mulai muak dengan program naturalisasi yang dilakukan PSSI hingga membuat Timnas Indonesia berprestasi.
Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memang menghasilkan banyak catatan impresif, yang menyedot perhatian dari dunia.
Dimulai dari kejutan Piala Asia 2023, yang di mana Timnas Indonesia untuk pertama kalinya lolos hingga ke babak 16 besar.
Prestasi tersebut terus berlanjut sampai Timnas Indonesia U-23 tiba-tiba melangkah jauh ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024.
Padahal, skuad Garuda pada saat itu sama sekali tidak diunggulkan, mengingat datang di Piala Asia U-23 2024 sebagai debutan.
Kejutan kembali terjadi etika tim yang saat itu masih dilatih Shin Tae-yong mampu melangkah hingga ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bukan hanya lolos, Timnas Indonesia pun mampu bersaing dengan kekuatan tradisional di Asia seperti Jepang, Arab Saudi, dan Australia.
Sampai laga keenam ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Indonesia menempati peringkat ketiga klasemen Grup C dengan enam poin.
Semua prestasi tersebut tidak lepas dari peran besar para pemain keturunan, yang akhirnya dinaturalisasi oleh PSSI.
Dimulai dari Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama yang akhirnya membuat Timnas Indonesia akhirnya terbang tinggi.
Para pemain diaspora lain yang punya kualitas mentereng pun akhirnya bergabung dan memperkuat negara tanah leluhurnya.
Sebut saja Maarten Paes, Mees Hilgers, Calvin Verdonk, Kevin Diks, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Jay Idzes.
Terbaru, ada dua nama yang saat ini sedang menjalani proses naturalisasi, yaitu Jairo Riedewald dan Ole Romeny.
Kedua pemain tersebut diharapkan sudah bisa bergabung saat Timnas Indonesia menghadapi Australia dan Bahrain pada Maret nanti.
Namun, banyaknya pemain naturalisasi yang bergabung dengan Timnas Indonesia membuat warga Belanda mulai muak.
Keresahan ini dituangkan beberapa warga Belanda dalam sebuah artikel Voetbalprimeur.nl beberapa waktu lalu.
"Tentu saja ini tidak masuk akal sama sekali. Seharusnya dilarang secara hukum di seluruh dunia bagi pemain untuk bermain di negara di mana mereka tidak dilahirkan dan/atau tidak tumbuh. Dengan cara ini, ini merupakan bentuk distorsi kompetisi yang tidak berkontribusi pada sepak bola yang murni dan adil. Mayoritas pemain Belanda ini sama sekali tidak memiliki asal Indonesia, hanya secara tidak langsung. Saya pikir itu terlalu sedikit untuk menerima hal ini. Itu murni oportunisme, tidak lebih, tidak kurang," tulis akun @Sjoerd.
"Meskipun tentu saja sangat menyenangkan bagi orang-orang yang mungkin mencapai Piala Dunia, saya bertanya-tanya apakah Anda harus menginginkannya. Indonesia menjadi semacam Belanda C dengan cara ini," tulis akun @stefan.
Load more