"Ada akun yang kami tangkap polanya sama. Tidak hanya di twitter, tagar terorganisir ini banyak ditemukan di instagram. Akun ini tidak bicara konteks tapi lebih ke ampifikasi cuitan atau postingan, dia retweet atau komen untuk menaikkan engagement," kata Slovenia.
Dia menjelaskan, biasanya akun ini tidak secara khusus membicarakan topik terkait sepak bola. Akun ini secara khusus membicarakan isu sepak bola ketika ada pemberitaan STY dipecat.
"Mereka tidak menyampaikan informasi yang kontekstual seperti akun-akun besar atau akun-akun influencer," jelasnya.
Sementara itu, untuk kategori kontra STY menarasikan soal kegagalan Timnas mencapai semifinal di Piala AFF 2024 yang dianggap berujung pada pemecatannya.
Kemudian kritik kurangnya kemampuan komunikasi STY dengan pemain, strategi STY yang dianggap tidak efektif dan tidak sesuai dengan kebutuhan Timnas, serta ketegangan antara pendukung dan penentangnya terkait kepemimpinan STY yang dianggap memanfaatkan buzzer.
"Untuk tagar #STYout itu, itu ada dari akun publik secara umum yang memang melihat kinerja STY tidak cukup memuaskan. Jadi mereka setuju dengan pendapat Erick Thohir, kemudian mereka mengamplifikasi statement Erick Thohir bahwa ada masalah komunikasi antara STY dengan para pemain, seperti itu," kata Slovenia.
Load more