"Saya ingat pertama kali saya datang di hotel timnas waktu itu, nah saya tunggu di lobi, tim baru datang, keluar dari bus cuma pakai sandal jepit, rompi (latihan), tas begitu," kenangnya.
Diego mengaku kaget karena budaya di Timnas Indonesia berbeda jauh dengan yang ia alami di Belanda, di mana pemain selalu berpakaian rapi sebelum dan setelah latihan.
"Kalau di Belanda, kita kumpul di sana diberi makan, porsi ini itu, abis latihan harus sama-sama makan lagi, protein, fitness, segala macam, taat aturan," tambahnya.
Puncak pengalaman buruk Diego terjadi pada laga kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Bahrain pada 29 Februari 2012.
Indonesia yang saat itu dilatih Aji Santoso harus bertanding dengan kondisi sulit karena konflik dualisme kompetisi yang menyebabkan kesulitan dalam memanggil pemain terbaik.
Load more