Jakarta, tvOnenews.com - Ramai soal koreografi kelompok suporter Timnas Indonesia yang "hilang" karena Paspampres menjelang laga melawan Vietnam, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (6/1/2023).
Pihak suporter yang menyiapkan atribut koreografi itu adalah La Grande Indonesia (LGI). Presiden LGI, Unggul Indra, menjelaskan duduk perkara yang membuat heboh insan sepak bola Tanah Air.
Unggul mengaku pihaknya telah meminta izin ke pihak PSSI perihal koreografi untuk laga melawan Vietnam. Namun, ada miskomunikasi sehingga implementasinya tidak berjalan mulus.
Komandan Paspamres (Danpaspampres), Wahyu Hidayat Sudjatmiko, menjelaskan secara detail perihal perisitwa tersebut. Setidaknya ada lima alasan Paspampres mencopot atribut koreografi tersebut.
Berikut fakta-faktanya yang dihimpun tvOnenews.com, Sabtu (7/1/2023).
Tak Ada Informasi
Wahyu mengaku pihaknya tidak mengetahui perihal aksi kelompok suporter Timnas Indonesia, yang menaruh artibut koreografi pada h-1 malam hari jelang pertandingan di Stadion GBK.
Menurut penuturan Wahyu, Paspampres tidak memperoleh informasi perihal kegiatan tersebut dan telah mengonfirmasi kepada pihak pengelola GBK.
Konsep koreografi suporter Indonesia yang disiapkan untuk lawan Vietnam (dok. Istimewa).
"Mereka itu malam-malam masuk stadion untuk memasang spanduk tanpa seizin pengelola. Itu yang menjadi permasalahan," tutur Wahyu.
Membahayakan
Paspampres kemudian melakukan sterilisasi perlengkapan koreografi Timnas Indonesia pada pagi hari sebelum laga bergulir. Sebabnya, material yang bisa membahayakan keselamatan berbagai pihak termasuk Presiden Joko Widodo.
"Itu (atribut koreografi) semua sudah terpasang. Dibandulin batu dan segala macam. Kami khawatir itu jadi bahaya, jadi diamankan,” lanjutnya.
Sudah Konfirmasi
Sebelum mencopot koreografi Timnas Indonesia, Paspampres sebelumnya telah mengonfirmasi kepada pihak PSSI dan pengelola Stadion GBK.
Akan tetapi, PSSI dan pengelola GBK tidak mendapatkan informasi perihal koreografi tersebut. Alhasil Paspampres langsung mengambil tindakan.
"PSSI tidak tahu setelah kami tanyakan. Kami amankan karena tidak ada izin. Setelah ada yang ngaku (perihal pemilikan barang) baru kami serahkan," tutur Danpaspampres.
Tidak Merusak
Wahyu menegaskan pihaknya membantah kabar bahwa Paspampres mengambil paksa atribut koreografi suporter dengan cara merusak. Paspampres hanya mengamankan, bukan membuang barang-barang tersebut.
"Kami tidak merusak karena sudah ditempel semua. Kami hanya amankan," tutur Wahyu.
Paspampres Kembalikan
Wahyu kemudian menegaskan pihaknya telah mengembalikan berbagai atribut yang dimiliki kelompok suporter Indonesia tersebut. Sekali lagi dia menegaskan tidak ada yang dirusak ataupun dibuang.
"Kami hanya amankan, tidak merusak. Setelah clear dan jelas permasalahannya, baru kami kembalikan. Semua sudah jelas," ujar Wahyu. (mir)
Load more