tvOnenews.com – Timnas Indonesia dan Thailand terus bersaing. Arena persaingan tersedia di semua model kompetisi sepakbola, termasuk kualifikasi Olimpik, seperti pada 1968.
Tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia potensial menjadi kekuatan di Asia. Timnas menggebrak pada inaugrasi Asian Games 1951 di India dengan menembus perempat final.
Timnas bahkan menempati peringkat keempat pada edisi selanjutnya di Manila 1954 dan merebut medali perunggu di Jepang 1958 sebelum tim utusan PSSI justru terhenti pada fase grup kala menjadi tuan rumah Asian Games untuk kali pertama pada 1962.
Pada dua hajatan berikutnya, Tim Merah-Putih mencatat prestasi sama secara berturut-turut pula. Tim Garuda sampai perempat final Asian Games 1966 dan 1970 di tempat yang sama, Bangkok, Thailand.
Di antara dua Asian Games, Thailand juga menjadi tuan rumah pertandingan kualifikasi Olimpik 1968 cabang sepakbola kategori putra. Timnas Indonesia turut bersaing di Bangkok.
Berada di Grup B atau Grup 2, Indonesia bersaing dengan tuan rumah Thailand dan Iraq. Tiga peserta lain, yakni Hong Kong, Malaysia, dan Pakistan mengundurkan diri, sehingga panitia mengubah sistem pertandingan demi asas keadilan.
Dari seharusnya tiap tim akan bertanding lima kali dengan sistem setengah kompetisi, kini tiga negara tersisa harus saling berhadapan dua kali seperti sebuah liga.
Setelah mengalahkan Iraq pada pertandingan pertama Grup 2, Timnas Indonesia siap menantang tuan rumah Thailand pada 18 Januari 1968.
Penonton di Stadion Supachalasai, Bangkok, menyaksikan sebuah pertandingan ketat di antara dua negara Asia Tenggara. Kendati sebagai tamu, tim arahan pelatih Ernest Alberth Mangindaan tidak ingin membiarkan Thailand merebut kemenangan dengan mudah.
Namun keberuntungan memihak penjamu. Setelah bertarung alot, tuan rumah menang 2-1 pada laga kualifikasi Olimpik 1968 Grup 2 di Bangkok, pada 18 Januari 1968, hanya beberapa bulan sebelum Timnas Indonesia datang lagi untuk jadi juara Piala Raja Thailand 1968. (raw)
Load more