ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Keterlaluan! Mantan Relawan KKP Bandara Soetta Jadi Pelaku Surat Palsu Tes Swab | Sidik Jari tvOne

Selasa, 19 Januari 2021 - 19:30 WIB

Tangerang, Banten – Polres Kota (Polresta) Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta (Soetta) meringkus 15  orang sindikat pemalsuan surat hasil tes usap (swab test) "polymerase chain reaction" (PCR) COVID-19 untuk digunakan sebagai syarat penerbangan. Dua tersangka yang menjadi otak di balik pemalsuan dokumen kesehatan ini adalah DS dan U yang merupakan mantan relawan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta.

Selain DS dan U, tim Garuda Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandara Soetta juga menangkap 13 orang lainnya yang merupakan bagian dari sindikat penipu ini.

“Ada lagi orang-orang yang selama ini bertugas sebagai protokol yang ada di Bandara yang biasanya melayani penumpang sehingga mereka menawarkan jasa demikian pada masyarakat yang sungkan untuk hadir diambil rapid test atau masyarakat yang takut untuk rapid test antigen. Ini hubungan yang saling merugikan, karena yang satu tidak tahu kesehatannya tapi mau naik pesawat, yang satu memanfaatkan situasi untuk mendapatkan materi,” ungkap Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Pol Adi Ferdian, Senin, 18 Januari 2021.

Menurut Adi, para pelaku menjaring calon penumpang yang sedang mengantre di fasilitas kesehatan dan menawarkan hasil tes tanpa antre atau swab. Mereka melakukan aksi kejahatanya sejak Oktober 2020.

Kelima belas tersangka dalam kasus ini berinisial MHJ, M, ZAP, DS, AA, YS, SB, IS, CY, RAS, PA, S bin N, S alias C, U alias B dan U alias U. Para tersangka ditangkap oleh petugas pada rentang waktu 7-13 Januari 2021.

Adapun modus para tersangka dalam menjalankan aksinya adalah dengan memalsukan surat tes usap yang diterbitkan oleh sejumlah penyelenggara tes usap resmi.

Polisi juga melakukan klarifikasi terhadap sejumlah penyelenggara tes dan memastikan surat yang dijual oleh 15 tersangka tersebut adalah palsu.

Akibat perbuatannya, 15 orang tersebut terancam dengan pasal berlapis dengan ancaman 6 tahun penjara.

Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya meringkus tiga orang diduga pelaku pemalsuan surat tes usap PCR yang dipasarkan secara daring melalui media sosial.

Tiga pelaku pemalsuan tersebut, yakni MFA yang ditangkap di Bandung, Jawa Barat. Selanjutnya, EAD yang ditangkap di Bekasi dan MAIS yang diamankan petugas di Bali.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan terkuaknya kasus pemalsuan surat tes usap tersebut berawal dari unggahan media sosial tersangka MFA.

Unggahan soal surat tes usap palsu kemudian menjadi ramai bahan pembicaraan warganet, yang kemudian sampai ke PT Bumame Farmasi (BF) selaku penyelenggara tes usap PCR resmi yang namanya dicatut dalam surat tersebut. Kuasa hukum PT Bumame Farma pun melaporkan perkara pemalsuan tersebut ke Polda Metro Jaya. (act)

Lihat juga: KRONOLOGIS PENANGKAPAN PEMALSU SURAT TES COVID-19, SATU PELAKU MANTAN RELAWAN KKP SOETTA

Berita Terkait

Topik Terkait

Jangan Lewatkan

Omongan Marc Klok Terbukti, Ole Romeny Kini Merasakan Sendiri usai Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain: Itu Sangat Gila

Omongan Marc Klok Terbukti, Ole Romeny Kini Merasakan Sendiri usai Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain: Itu Sangat Gila

Satu omongan dari Marc Klok kini dirasakan sendiri oleh Ole Romeny yang berhasil membantu Timnas Indonesia meraih kemenangan atas Bahrain dengan skor 1-0.
Dukung Kelancaran Arus Mudik, Jusuf Hamka Tunggu Izin Pemerintah Gratiskan Tol Cisumdawu

Dukung Kelancaran Arus Mudik, Jusuf Hamka Tunggu Izin Pemerintah Gratiskan Tol Cisumdawu

Dalam guna mendukung kelancaran lalu lintas pemudik saat arus balik Lebaran 2025, Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) diwacanakan untuk
Jangan Biarkan Ibadah Kendor Usai Ramadhan Pergi, Ini Cara Istiqomah yang Disarankan Ustaz Abdul Somad

Jangan Biarkan Ibadah Kendor Usai Ramadhan Pergi, Ini Cara Istiqomah yang Disarankan Ustaz Abdul Somad

Ramadhan telah pergi. Setiap Muslim diharapkan dapat menjaga istiqomah dalam ibadahnya. Berikut saran yang diberikan oleh Ustaz Abdul Somad (UAS).
Kabar Gembira! Menag sebut Kemungkinan Arab Saudi Tambah Kuota Pendamping Haji

Kabar Gembira! Menag sebut Kemungkinan Arab Saudi Tambah Kuota Pendamping Haji

Menteri Agama Nasaruddin Umar membeberkan ada kemungkinan pemerintah Arab Saudi bakal mengabulkan permohonan Indonesia
Hati-hati, 3 Weton yang Diramal Nasibnya Kurang Beruntung di Bulan April 2025

Hati-hati, 3 Weton yang Diramal Nasibnya Kurang Beruntung di Bulan April 2025

Berikut weton yang diramal nasibnya kurang beruntung di bulan April 2025.
Kisah Ruben Onsu Mualaf, Akankah Doa Ivan Gunakan Terkabul?

Kisah Ruben Onsu Mualaf, Akankah Doa Ivan Gunakan Terkabul?

Arti dan pengusaha mantan suami Sarwendah dan yang kini diduga Netizen dekat dengan Desy Ratnasari mengumumkan dirinya telah menjadi Mualaf. Bahkan ia Shalat Ied Bersama Ivan Gunawan. Berikut harapan dari sahabat.
Full Senyum! 3 Weton ini Diprediksi Akan Diguyur Rezeki di Bulan April 2025, Ada Senin Kliwon hingga..

Full Senyum! 3 Weton ini Diprediksi Akan Diguyur Rezeki di Bulan April 2025, Ada Senin Kliwon hingga..

Berikut 3 weton yang akan diguyur rezeki bulan April 2025.
Walkot Depok Bolehkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Dedi Mulyadi Langsung Tegur Supian Suri

Walkot Depok Bolehkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Dedi Mulyadi Langsung Tegur Supian Suri

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi menyentil kebijakan Wali Kota Depok Supian Suri yang membolehkan ASN menggunakan kendaraan dinas untuk keperluan mudik Lebaran. 
Demi Bertemu Presiden Prabowo, Joni Manurung Jalan Kaki Medan ke Jakarta

Demi Bertemu Presiden Prabowo, Joni Manurung Jalan Kaki Medan ke Jakarta

Joni Manurung, seorang laki-laki asal Medan, sengaja berjalan kaki dari Kota Medan menuju Jakarta selama 188 hari untuk bersalaman dengan Presiden Prabowo
Wah Tradisi Maaf-maafan saat Ramadhan dan Idul Fitri Tidak Wajib, Kok Bisa? Simak Penjelasan UAH dan Ustaz Khalid Basalamah

Wah Tradisi Maaf-maafan saat Ramadhan dan Idul Fitri Tidak Wajib, Kok Bisa? Simak Penjelasan UAH dan Ustaz Khalid Basalamah

Kebiasaan baik ini, bila dipandang dalam Agama Islam demikian. Bukan tanpa alasan, simak penjelasan dari ahli agama Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Khalid Basalamah